Kantongi Data Intelijen, PM Kanada: Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina

Jum'at, 10 Januari 2020 - 05:01 WIB
Kantongi Data Intelijen, PM Kanada: Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
Kantongi Data Intelijen, PM Kanada: Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
A A A
TORONTO - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengatakan sumber-sumber intelijen mengindikasikan pesawat Ukraina yang mengalami kecelakaan di Iran ditembak jatuh. Sebanyak 63 warga Kanada menjadi korban dalam insiden tersebut.

“Kami memiliki (data) intelijen dari berbagai sumber termasuk sekutu kami dan intelijen kami sendiri. Bukti menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara Iran,” kata Trudeau saat konferensi pers di Toronto seperti disitir dari AP, Jumat (10/1/2020).

Pernyataan Trudeau ini memperkuat pernyataan pejabat Amerika Serikat (AS) sebelumnya yang meyakini jika pesawat yang membawa 176 orang itu ditembak jatuh oleh rudal pertahanan udara Iran. Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer di Irak yang menjadi basis tentara AS.

"Data menunjukkan Boeing 737-800 terbang selama dua menit setelah meninggalkan Teheran ketika tanda panas dari dua rudal permukaan-ke-udara terdeteksi," kata salah satu pejabat AS.

"Itu segera diikuti oleh ledakan di sekitar pesawat," kata pejabat ini. Data tanda panas kemudian menunjukkan pesawat terbakar saat jatuh.

Presiden AS Donald Trump juga mengungkapkan ketidakpercayaannya jika kecelakaan pesawat itu disebabkan oleh masalah teknis. Meski tidak secara langsung menyalahkan, namun Trump percaya jika Iran bertanggung jawab atas insiden itu.

"Itu adalah hal yang tragis. Seseorang bisa saja membuat kesalahan di sisi lain," kata Trump, mencatat pesawat terbang di lingkungan yang cukup buruk.

"Beberapa orang mengatakan itu mekanis," tambah Trump. "Saya pribadi tidak berpikir (seperti) itu bahkan mempertanyakannya," tukasnya.

Namun hal ini dibantah oleh Kepala penerbangan sipil Iran, menyebutnya sebagai desas-desus yang tidak masuk akal.

"Dari sudut pandang ilmiah, tidak mungkin rudal menghantam pesawat Ukraina," kata Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh.

Pesawat Ukraina lepas landas pada pukul 06:12 pagi waktu setempat dan diberi izin untuk naik ke ketinggian 26.000 kaki, kata laporan Iran. Pesawat itu jatuh enam menit kemudian di dekat kota Sabashahr.

Investigasi kecelakaan pesawat terbang memerlukan regulator, pakar dan perusahaan di beberapa yurisdiksi internasional untuk bekerja bersama. Butuh waktu berbulan-bulan untuk menentukan penyebabnya dan mengeluarkan laporan awal dalam 24 jam jarang terjadi.

Insiden jatuhnya pesawat Ukraina ini terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal balistiknya ke dua pangkalan militer di Iran yang digunakan sebagai basis pasukan AS. Serangan rudal itu sebagai bentuk balas dendam atas tewasnya jenderal top Iran, Qassem Soleimani, dalam serangan di Bandara Baghdad, Irak, oleh pesawat nirawak AS pada akhir pekan lalu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.3452 seconds (0.1#10.140)