Operator Pesawat Turki: Ghosn Gunakan Jet Pribadi Secara Ilegal

Sabtu, 04 Januari 2020 - 05:30 WIB
Operator Pesawat Turki: Ghosn Gunakan Jet Pribadi Secara Ilegal
Operator Pesawat Turki: Ghosn Gunakan Jet Pribadi Secara Ilegal
A A A
TOKYO - Operator jet pribadi Turki, MNG Jet menyatakan mantan bos Nissan Carlos Ghosn menggunakan dua pesawatnya secara ilegal dalam pelariannya dari Jepang, dengan seorang pegawai memalsukan catatan sewa untuk mengeluarkan nama Ghosn dari dokumen itu.

MNG Jet menyatakan telah mengajukan gugatan kriminal atas insiden itu, sehari setelah kepolisian Turki menahan tujuh orang, termasuk empat pilot sebagai bagian investigasi perjalanan Ghosn melalui Istanbul dalam rute ke Lebanon.

Ghosn menjadi buronan internasional setelah dia mengakui telah lari ke Lebanon untuk menyelamatkan diri dari sistem peradilan di Jepang, tempat dia menghadapi berbagai dakwaan kejahatan keuangan. Lebanon telah menerima surat perintah penahanan Interpol untuk Ghosn yang lari dari rumahnya di Tokyo ke rumahnya yang lain di Beirut.

Sumber investigasi menyatakan kamera pengawas merekam Ghosn meninggalkan rumahnay di Tokyo sendiri beberapa saat sebelum dia melarikan diri. Kamera itu tidak merekam dia kembali ke rumah tersebut. Pada Senin (30/12) dini hari dia tiba di Istanbul.

MNG Jet menyatakan dua jet yang disewakan untuk dua klien berbeda dalam kesepakatan itu terlihat tak saling terkait. Satu pesawat terbang dari Osaka ke Istanbul, dan lainnya dari Istanbul ke Beirut.

"Nama Ghosn tidak muncul di dokumen resmi penerbangan manapun. Setelah mengetahui dari media bahwa penyewaan itu menguntungkan Ghosn dan tidak secara resmi dideklarasikan sebagai penumpang, MNG Jet meluncurkan penyelidikan internal dan mengajukan gugatan kriminal di Turki," papar pernyataan MNG Jet.

"Seorang pegawai mengaku memalsukan catatan dan mengonfirmasi dia bertindak dalam kapasitas individu," ungkap MNG Jet, dilansir Reuters.

Beberapa pilot dan tersangka lainnya ditahan, termasuk dua staf darat bandara dan satu pekerja kargo, yang dikirim ke pengadilan pada Jumat (3/1) setelah memberikan pernyataan pada kepolisian.

Ghosn menyatakan dia akan berbicara secara terbuka tentang pelariannya pada 8 Januari.

Beberapa media Lebanon menyebut bahwa Ghosn dimasukkan dalam kontainer kayu untuk instrumen musik setelah konser pribadi di rumahnya. Namun istri Ghosn menyatakan cerita itu hanya fiksi.

NHK melaporkan, kepolisian menduga Ghosn meninggalkan rumahnya untuk bertemu seseorang sebelum menuju bandara. Berdasarkan ketentuan pembebasan bersyarat, Ghons harus memiliki kamera pengawas yang dipasang di pintu masuk rumahnya.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4543 seconds (0.1#10.140)