Kebakaran di Valparaiso Chili, 245 Rumah Hancur dan 700 Mengungsi

Jum'at, 27 Desember 2019 - 05:11 WIB
Kebakaran di Valparaiso Chili, 245 Rumah Hancur dan 700 Mengungsi
Kebakaran di Valparaiso Chili, 245 Rumah Hancur dan 700 Mengungsi
A A A
SANTIAGO - Lebih dari 245 rumah hancur dan 700 orang kehilangan tempat tinggalnya setelah kebakaran hutan melanda kawasan berpenghasilan rendah di kota pantai Valparaiso di Chili pada malam Natal.

Presiden Chili, Sebastian Pinera, selama mengunjungi daerah it mengatakan ada bukti jika kebakaran itu dilakukan dengan sengaja.

"Saya sangat menyesal bahwa apa yang seharusnya menjadi malam yang baik, malam yang damai, telah diubah oleh tragedi ini," katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/12/2019).

Valparaiso terkenal dengan rumah-rumah berbingkai kayunya yang berwarna-warni. Wilayah ini sangat populer di kalangan wisatawan di negara Amerika Selatan.

Kebakaran terjadi di daerah berhutan di pinggiran kota dan menyebar ke arah pantai. Kebakaran kemudian menghantam bukit-bukit Rocuant dan San Roque, wilayah pemukiman yang menghadap kota.

Penduduk meninggalkan rumah mereka beberapa saat sebelum duduk untuk makan malam Natal, beberapa bahkan kehilangan semua harta benda dan hewan peliharaan.

Seorang warga bernama Marta Pinto (78) mengatakan cucunya melihat api turun dari bukit dan membunyikan alarm.

"Mereka membawa saya ke rumah seorang keponakan karena saya menderita penyakit paru-paru," katanya kepada Reuters.

"Suamiku datang dan berkata: 'Sayang, kita telah kehilangan segalanya.' Aku sudah menangisnya. Hati saya sangat sakit untuk semua yang telah terjadi pada kami, tetangga kami, dalam tragedi yang luar biasa ini,” imbuhnya.

Seorang warga lainnya, Juan Silva Suazo (68), mengatakan ia telah kehilangan rumahnya dan semua harta yang ia kumpulkan selama 45 tahun.

"Berkorban bertahun-tahun, sangat mahal buat saya untuk membuat rumah saya dan sekarang saya sudah pensiun, saya tidak punya cara untuk membuatnya kembali," ujarnya.

“Saya menderita polio, saya tidak tahan untuk waktu yang lama, atau duduk lama karena menderita osteoporosis di pinggul, lutut, dan kaki saya. Kami sedang tidur di kamar mandi sekarang, ini mengerikan,” sambungnya.

Komisi kehutanan Chili mengatakan kebakaran itu hanya bisa dikendalikan sepenuhnya pada Kamis tengah hari dengan bantuan sembilan tim pemadam kebakaran, lima helikopter dan dua truk air.

"Sebanyak 132 hektar tanaman hancur," tambahnya.

Menteri Pertanian Antonio Walker mengatakan suhu tinggi di puncak musim panas Belahan Bumi Selatan, yang berlangsung dari Desember hingga Maret, dan kondisi kering yang disebabkan oleh kekeringan bersejarah yang saat ini melanda Chili telah memberikan lahan subur bagi kebakaran.

Walikota Valparaiso, Jorge Sharp, pada hari Rabu mengatakan bahwa ia telah mengajukan tuntutan pidana kepada pengadilan terhadap mereka yang memulai kebakaran begitu mereka diidentifikasi.

"Bahwa kebakaran ini sengaja dilakukan, dari berbagai indikasi, jelas dan kami ingin tahu siapa yang bertanggung jawab dan mengapa mereka ingin menyebabkan begitu banyak kerusakan pada Valparaiso," katanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3480 seconds (0.1#10.140)