Ketahuan Hancurkan Barang Bukti, Warga China Dicokok FBI

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 11:32 WIB
loading...
Ketahuan Hancurkan Barang Bukti, Warga China Dicokok FBI
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Seorang warga negara China yang merupakan peneliti di sebuah universitas California ditangkap dan dituduh merusak hard drive komputer selama penyelidikan FBI terkait dugaan transfer perangkat lunak sensitif ke China. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) .

Departemen Kehakiman AS mengatakan seorang peneliti di University of California, Los Angeles, Guan Lei (29) dari Alhambra, California, ditangkap setelah dia terlihat membuang hard drive yang rusak ke tempat sampah di luar apartemennya pada Juli lalu.

"Guan sedang diselidiki karena kemungkinan mentransfer perangkat lunak sensitif AS atau data teknis ke Universitas Teknologi Pertahanan Nasional China dan secara keliru menyangkal hubungannya dengan militer China dalam permohonan visanya dan dalam wawancara dengan agen federal," kata Departemen Kehakiman AS seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (29/8/2020).

Pernyataan itu tidak menyebutkan kapan penyelidikan dimulai.

Pernyataan itu mengatakan Guan tampil pertama kali di pengadilan pada Jumat dan pembacaan dakwaan terhadapnya dijadwalkan dilakukan pada 17 September mendatang. Tindak pidana pemusnahan barang bukti membawa hukuman maksimal 20 tahun penjara federal.

Penangkapan ini terjadi di tengah memanasnya hubungan AS dan China. Sebelumnya FBI telah menangkap tiga warga negara China atas tuduhan penipuan visa. Penangkapan ini dikonfirmasi Departemen Kehakiman setelah Amerika menutup paksa kantor Konsulat Jenderal China di Houston.(Baca: Kian Panas, FBI Tangkap 3 Tentara China yang Menyamar Jadi Peneliti di AS )

Seorang tentara lainnya, meski sempat buron untuk kasus yang sama, juga berhasil ditangkap.

Pemerintah Amerika telah mengintensifkan tuduhan bahwa China menggunakan operasi dunia maya dan spionase untuk mencuri teknologi, militer, dan pengetahuan AS lainnya dalam strategi untuk menggantikan Amerika Serikat sebagai kekuatan finansial dan militer terkemuka di dunia. Beijing membantah tuduhan itu.(Baca: Bos Pentagon Minta Negara-negara Lain Gabung AS Lawan China di Indo-Pasifik )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0983 seconds (0.1#10.140)