Hewan Babi-Monyet Pertama di Dunia Dibuat di Laboratorium China

Sabtu, 07 Desember 2019 - 13:39 WIB
Hewan Babi-Monyet Pertama di Dunia Dibuat di Laboratorium China
Hewan Babi-Monyet Pertama di Dunia Dibuat di Laboratorium China
A A A
BEIJING - Para ilmuwan mengklaim telah menciptakan hibrida babi-monyet pertama di dunia sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkan organ transplantasi manusia pada hewan. Para ilmuwan bekerja untuk kelahiran hewan hibrida ini di sebuah laboratorium di Beijing, China.

Dua anak babi terlahir dengan jaringan pada hati, liver, dan kulit diambil dari sel-sel monyet. Namun, menurut State Key Laboratory of Stem Cell and Reproductive Biology di Beijing, kedua anak babi itu mati dalam waktu seminggu.

Percobaan ini mengikuti upaya kontroversial ilmuwan Spanyol, Juan Carlos Izpisua Belmonte, untuk menciptakan hibrida manusia-babi dua tahun lalu.

Ilmuwan Tang Hai dan timnya menyuntikkan sel monyet yang dimodifikasi secara genetik ke lebih dari 4.000 embrio babi sebelum menanamkannya ke dalam induk babi.

Mengutip laporan New Scientist, Sabtu (7/12/2019), sepuluh anak babi lahir tetapi hanya dua di antaranya yang hibrida, di mana jaringan pada jantung, hati, limpa atau liver, paru-paru dan kulit berasal dari sel-sel monyet.

Para ahli menduga kegagalan itu berkaitan dengan proses IVF (in vitro fertilisation) atau dikenal dengan istilah bayi tabung. Menurut mereka, proses IVF tidak chimerism karena proses pembuahan tidak bekerja dengan baik pada babi seperti halnya pada manusia dan hewan lainnya.

Tang sekarang mencari alternatif untuk mencoba menciptakan hewan yang sehat dengan proporsi sel monyet yang lebih tinggi. Jika itu berhasil, langkah selanjutnya adalah membuat babi dengan satu organ yang hampir seluruhnya terdiri dari sel primata.

Pada 2017, Belmonte mengklaim dia dan timnya telah menciptakan embrio manusia-monyet, di mana sel-sel manusia ditambahkan ke embrio monyet. Tetapi para kritikus telah memperingatkan bahwa pengembangan ilmiah seperti itu akan menciptakan dilema yang "mengganggu" atas etika hibrida manusia-hewan.

Dokter Angel Raya, direktur Barcelona Regenerative Medicine Center, mengatakan kepada surat kabar El Pais; "Apa yang terjadi jika sel-sel induk lepas dan membentuk neuron manusia di otak hewan? Apakah ia memiliki kesadaran? Dan apa yang terjadi jika sel-sel induk ini berubah menjadi sel-sela sperma?."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4570 seconds (0.1#10.140)