Iran Tangkap 8 Orang 'Antek' CIA Selama Demo Rusuh

Kamis, 28 November 2019 - 14:12 WIB
Iran Tangkap 8 Orang Antek CIA Selama Demo Rusuh
Iran Tangkap 8 Orang 'Antek' CIA Selama Demo Rusuh
A A A
TEHERAN - Kementerian Intelijen Iran mengaku telah menangkap delapan orang yang memiliki hubungan dengan Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat (AS) selama demo rusuh untuk menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Mereka yang ditahan telah menerima pelatihan yang didanai CIA di berbagai negara dengan kedok menjadi jurnalis warga," kata kementerian tersebut seperti dikutip dari kantor berita IRNA, Kamis (28/11/2019).

Menurut Kementerian Intelijen, enam orang ditangkap ketika menghadiri kerusuhan jalanan ketika melaksanakan perintah CIA. "Sementara dua lainnya ditangkap ketika mereka berusaha mengirim informasi ke luar negeri," lanjut Kementerian Intelijen.

"Mereka semua telah menerima perintah untuk menghadiri protes dan menyiapkan laporan, terutama video," sambung kementerian itu.

Pengumuman itu sinkron dengan pengakuan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo dua hari lalu bahwa departemennya telah menerima 20.000 pesan, foto dan video dari demonstran Iran. Ribuan pesan itu diklaim menunjukkan tindakan brutal pasukan rezim Iran terhadap demonstran.

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei sebelumnya menyalahkan protes anti-kenaikan harga BBM sebagai konspirasi serius, luas dan sangat berbahaya dari AS untuk menabur perselisihan di Iran.

Khamenei merilis pernyataan pada hari Rabu yang mengucapkan terima kasih kepada rakyat Iran karena telah menghentikan kekacauan. Selama demo rusuh, beberapa bank dan pompa bensin dibakar massa. Amnesty International mencatat 106 demonstran tewas, namun rezim Iran menolak data tersebut.

Pemerintah Iran sendiri tidak tahan dengan kenaikan harga BBM dengan mengatakan bahwa mereka berniat untuk menggunakan uang kenaikan harga tersebut untuk subsidi warga miskin.

Iran telah menghadapi defisit anggaran karena berkurangnya aliran pemasukan penjualan minyak setelah AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dan menjatuhkan sanksi ekonomi pada negara itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4737 seconds (0.1#10.140)