Paus Francis Bandingkan Politisi yang Mengamuk Gay dengan Hitler

Sabtu, 16 November 2019 - 13:55 WIB
Paus Francis Bandingkan Politisi yang Mengamuk Gay dengan Hitler
Paus Francis Bandingkan Politisi yang Mengamuk Gay dengan Hitler
A A A
VATIKAN - Paus Fransiskus (Francis), pemimpin Vatikan, mengatakan para politisi yang mengamuk terhadap kaum homoseksual atau gay, gipsi dan Yahudi mengingatkannya pada diktator Nazi Adolf Hitler.

"Bukan kebetulan bahwa kadang-kadang ada kebangkitan simbol-simbol khas Nazisme," kata Paus dalam pidatonya di hadapan peserta konferensi internasional tentang hukum pidana di Vatikan.

"Dan saya harus mengakui kepada Anda bahwa ketika saya mendengar sebuah pidato (oleh) seseorang yang bertanggung jawab untuk sebuah pesanan atau untuk pemerintahan, saya memikirkan pidato-pidato oleh Hitler pada tahun 1934, 1936," ujarnya.

“Dengan persekusi terhadap orang-orang Yahudi, gipsi, dan orang-orang dengan kecenderungan homoseksual, hari ini tindakan-tindakan ini khas (dan) mewakili budaya 'waste par excellence’ dari budaya sampah dan kebencian. Itulah yang dilakukan pada masa itu dan hari ini terjadi lagi," lanjut Paus kelahiran Argentina ini.

Selama rezim Nazi 1933-1945 di Jerman, enam juta orang Yahudi dilaporkan terbunuh dan kaum homoseks dan gipsi termasuk di antara mereka yang dikirim ke kamp-kamp pemusnahan.

Paus Francis tidak menyebut politisi atau negara mana pun sebagai sasaran kritiknya.

Di Brasil, Presiden Jair Bolsonaro memiliki sejarah sebagai tokoh pembuat pernyataan publik yang homofobia, rasis, dan seksis sebelum dia menjabat pada 1 Januari 2019. Dia pernah mengatakan kepada seorang pewawancara bahwa dia lebih memilih memiliki anak yang sudah mati daripada seorang anak yang gay.

Pada bulan Mei, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam memperpanjang moratorium hukuman mati pada undang-undang baru yang melarang hubungan seks kaum gay. Moratorium itu sebagai upayanya untuk meredam reaksi global yang dipimpin oleh para selebriti seperti George Clooney dan Elton John yang menentang hukuman mati bagi kaum gay.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan Brunei bahwa undang-undang barunya akan melanggar hak asasi manusia.

Dalam beberapa minggu terakhir, Paus Francis juga mengecam kebangkitan anti-Semitisme di Eropa. "Hari ini kebiasaan menganiaya orang Yahudi mulai dilahirkan kembali. Saudara dan saudari; (tindakan) itu bukan seorang manusia maupun Kristen; orang-orang Yahudi adalah saudara dan saudari kita dan tidak boleh dipersekusi! Bisa dipahami?," imbuh Paus, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/11/2019).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4018 seconds (0.1#10.140)