Beda Pandangan Politik, Wanita Hong Kong Jadi Bulan-bulanan Demonstran

Rabu, 13 November 2019 - 18:52 WIB
Beda Pandangan Politik, Wanita Hong Kong Jadi Bulan-bulanan Demonstran
Beda Pandangan Politik, Wanita Hong Kong Jadi Bulan-bulanan Demonstran
A A A
HONG KONG - Sebuah video mengejutkan dari aksi protes yang terjadi di Hong Kong beredar di dunia maya. Video tersebut menunjukkan seorang wanita dikepung dan dipukuli oleh para pengunjuk rasa bertopeng di Hong Kong.

Rekaman meresahkan itu muncul ketika pihak berwenang berjuang untuk memberantas aksi kekerasan yang memburuk di kota semi otonom China itu.

Dikutip dari Russia Today, Rabu (13/11/2019), serangan tersebut dilaporkan dipicu oleh perbedaan politik antara wanita itu dengan sekelompok demonstran bersenjata besi. Dalam video tersebut terlihat wanita tersebut berusaha untuk pergi, namun ia kemudian dibanting oleh salah satu demonstran berpakaian hitam. Aksi kekerasan berlanjut dengan salah satu demonstran menghantam bagian atas wanita tersebut dengan batangan besi.

Wanita itu kemudian duduk di trotoar ketika sekelompok demonstran mengelilingi dan mengejeknya. Perempuan itu bahkan sempat disemprot yang tampaknya seperti pemadam api. Seorang jurnalis kemudian membantunya berdiri ketika darah menetes ke wajahnya.

Ia kemudian mencoba meninggalkan tempat kejadian, tetapi para demonstran mengejarnya dan mulai memukulinya dengan tongkat besi sekali lagi. Seorang pria kemudian melindungi dengan tubuhnya saat wanita itu duduk meringkuk di tanah.

Direkam pada hari Senin, video mengerikan itu diabaikan oleh sebagai besar media, dengan beberapa komentar bersikeras bahwa video tersebut tidak memiliki konteks yang tepat.

Pada hari Senin, konfrontasi verbal yang serupa mengakibatkan sekelompok pemrotes menyiram seorang lelaki dengan cairan yang mudah terbakar dan membakarnya. Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah berjanji untuk memulihkan ketertiban di wilayah semi-otonom itu. Ia menggambarkan pemrotes kekerasan sebagai "musuh rakyat" yang tanpa henti menghancurkan masyarakat.

Namun, kekerasan tampaknya tidak berhenti. Pada Selasa malam, para demonstran bersenjatakan bom molotov, lembing dan senjata lainnya menguasai Universitas China Hong Kong (CUHK), meninggalkan jejak kehancuran di belakang mereka.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3659 seconds (0.1#10.140)