Bos Hamas Yahya Sinwar Surati Nasrallah, Ucapkan Terima Kasih pada Hizbullah
loading...
A
A
A
GAZA - Pemimpin Hamas Yahya Sinwar mengucapkan terima kasih kepada Pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah, atas dukungan kelompoknya dalam konflik dengan Israel.
Hizbullah mengungkapkan hal itu pada Jumat (13/9/2024), dalam pesan pertama yang dilaporkan sejak Sinwar menjadi pemimpin Hamas pada Agustus, Reuters melaporkan.
Hizbullah telah melancarkan serangan terhadap Israel selama hampir setahun dalam konflik di perbatasan Lebanon-Israel yang telah terjadi bersamaan dengan genosida di Gaza. Hizbullah mengatakan serangannya bertujuan untuk mendukung Palestina.
"Tindakan Anda yang diberkati telah mengungkapkan solidaritas Anda di garis depan Poros Perlawanan, mendukung dan terlibat dalam pertempuran," ungkap Sinwar kepada Nasrallah, menurut penyiar Hizbullah Al-Manar.
Sinwar tidak muncul di depan umum sejak serangan 7 Oktober, dan secara luas dianggap menjalankan perang dari terowongan di bawah Gaza. Ini adalah kedua kalinya pekan ini dia dilaporkan mengirim surat.
Hamas mengatakan, pada Selasa, dia telah mengirim surat ucapan selamat kepada Presiden Aljazair Abdulmadjid Tebboune, atas terpilihnya kembali dirinya.
Hizbullah adalah faksi paling kuat dalam aliansi kelompok yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, yang juga telah memasuki medan pertempuran dengan serangan dari Yaman dan Irak untuk mendukung Hamas selama perang Gaza.
Pada hari-hari awal konflik, mantan Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, mengisyaratkan rasa frustrasi atas skala intervensi Hizbullah, berterima kasih kepada kelompok tersebut tetapi mengatakan "pertempuran membutuhkan lebih banyak".
Selama tahun lalu, Israel telah menewaskan sekitar 500 pejuang Hizbullah, termasuk Panglima militer tertingginya, Fuad Shukr.
Jumlah korban saat ini lebih besar dari kerugian Hizbullah dalam perang tahun 2006 dengan Israel.
Hizbullah mengatakan tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan 7 Oktober, yang direncanakan Sinwar.
Sinwar juga berterima kasih kepada Nasrallah atas surat yang dia kirimkan untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Dr Ismail Haniyeh, mantan pemimpin Hamas yang terbunuh di Teheran pada Juli dalam pembunuhan yang secara luas diyakini dilakukan Israel.
Permusuhan di perbatasan Lebanon-Israel telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan kedua sisi perbatasan. Risiko eskalasi telah membayangi.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Selasa bahwa pasukan Israel hampir memenuhi misi mereka di Gaza dan fokus mereka akan beralih ke perbatasan Lebanon.
Para pemimpin Israel mengatakan mereka lebih suka menyelesaikan konflik melalui perjanjian yang akan mendorong Hizbullah menjauh dari perbatasan.
Hizbullah mengatakan mereka akan terus bertempur selama perang Gaza berlanjut.
Lihat Juga: Takut Ditangkap ICC, Netanyahu Lewatkan Peringatan 80 Tahun Pembebasan Auschwitz di Polandia
Hizbullah mengungkapkan hal itu pada Jumat (13/9/2024), dalam pesan pertama yang dilaporkan sejak Sinwar menjadi pemimpin Hamas pada Agustus, Reuters melaporkan.
Hizbullah telah melancarkan serangan terhadap Israel selama hampir setahun dalam konflik di perbatasan Lebanon-Israel yang telah terjadi bersamaan dengan genosida di Gaza. Hizbullah mengatakan serangannya bertujuan untuk mendukung Palestina.
"Tindakan Anda yang diberkati telah mengungkapkan solidaritas Anda di garis depan Poros Perlawanan, mendukung dan terlibat dalam pertempuran," ungkap Sinwar kepada Nasrallah, menurut penyiar Hizbullah Al-Manar.
Sinwar tidak muncul di depan umum sejak serangan 7 Oktober, dan secara luas dianggap menjalankan perang dari terowongan di bawah Gaza. Ini adalah kedua kalinya pekan ini dia dilaporkan mengirim surat.
Hamas mengatakan, pada Selasa, dia telah mengirim surat ucapan selamat kepada Presiden Aljazair Abdulmadjid Tebboune, atas terpilihnya kembali dirinya.
Hizbullah adalah faksi paling kuat dalam aliansi kelompok yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, yang juga telah memasuki medan pertempuran dengan serangan dari Yaman dan Irak untuk mendukung Hamas selama perang Gaza.
Pada hari-hari awal konflik, mantan Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, mengisyaratkan rasa frustrasi atas skala intervensi Hizbullah, berterima kasih kepada kelompok tersebut tetapi mengatakan "pertempuran membutuhkan lebih banyak".
Selama tahun lalu, Israel telah menewaskan sekitar 500 pejuang Hizbullah, termasuk Panglima militer tertingginya, Fuad Shukr.
Jumlah korban saat ini lebih besar dari kerugian Hizbullah dalam perang tahun 2006 dengan Israel.
Hizbullah mengatakan tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan 7 Oktober, yang direncanakan Sinwar.
Sinwar juga berterima kasih kepada Nasrallah atas surat yang dia kirimkan untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Dr Ismail Haniyeh, mantan pemimpin Hamas yang terbunuh di Teheran pada Juli dalam pembunuhan yang secara luas diyakini dilakukan Israel.
Permusuhan di perbatasan Lebanon-Israel telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan kedua sisi perbatasan. Risiko eskalasi telah membayangi.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Selasa bahwa pasukan Israel hampir memenuhi misi mereka di Gaza dan fokus mereka akan beralih ke perbatasan Lebanon.
Para pemimpin Israel mengatakan mereka lebih suka menyelesaikan konflik melalui perjanjian yang akan mendorong Hizbullah menjauh dari perbatasan.
Hizbullah mengatakan mereka akan terus bertempur selama perang Gaza berlanjut.
Lihat Juga: Takut Ditangkap ICC, Netanyahu Lewatkan Peringatan 80 Tahun Pembebasan Auschwitz di Polandia
(sya)