Libatkan Jet F-35, Israel Tuan Rumah Latihan Militer Besar-besaran

Sabtu, 02 November 2019 - 16:47 WIB
Libatkan Jet F-35, Israel Tuan Rumah Latihan Militer Besar-besaran
Libatkan Jet F-35, Israel Tuan Rumah Latihan Militer Besar-besaran
A A A
TEL AVIV - Angkatan Udara Israel pada Minggu (3/11/2019) akan menjadi tuan rumah latihan militer besar-besaran bersama empat negara lainnya. Latihan "Blue Flag" dua tahunan ini untuk pertama kalinya akan melibatkan pesawat-pesawat jet tempur siluman F-35.

Menurut militer Zionis, lebih dari 1.000 personel militer akan berpartisipasi dalam latihan 12 hari, dengan setidaknya empat negara lainnya mengirim para awak pesawat untuk ambil bagian.

Latihan akan berlangsung hingga 12 November di Pangkalan Angkatan Udara Ovda, utara Eilat.

"Latihan itu adalah yang paling penting strategis dan memiliki pengaruh luar biasa pada Angkatan Udara, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan Negara Israel," kata militer Zionis dalam sebuah pernyataan, dikutip Times of Israel, Sabtu (2/11/2019).

Menurut IDF, Amerika Serikat, Yunani, Jerman, dan Italia—yang masing-masing telah berpartisipasi dalam latihan Blue Flag sebelumnya—telah mengirim awak pesawat jet tempur ke Israel sebelum latihan digelar. Negara-negara lain juga berencana untuk mengirim tim yang lebih kecil untuk memantau latihan, tetapi tidak berpartisipasi.

Ini akan menjadi yang keempat kalinya Israel menjadi tuan rumah latihan Blue Flag sejak diadakan pada 2013, dan telah menjadi lebih kompleks dari waktu ke waktu. Menurut IDF, latihan itu juga menjadi yang pertama kalinya dalam melibatkan jet tempur F-35.

"Sebagai bagian dari latihan, puluhan penerbangan akan dilakukan, di mana Angkatan Udara (Israel), bersama dengan angkatan udara lainnya yang ambil bagian, akan mensimulasikan pertempuran udara-ke-udara (air-to-air), dan pertempuran udara-ke-darat (air-to-surface), berurusan dengan ancaman rudal darat-ke-udara (surface-to-air) dan skenario pertempuran di wilayah musuh," imbuh IDF.

"Penempatan ini memberikan kesempatan untuk melakukan penerbangan taktis bersama melawan berbagai ancaman, menggunakan teknologi canggih," lanjut IDF.

Angkatan Udara Israel memuji diadakannya latihan Blue Flag dan latihan udara internasional lainnya dengan meningkatkan kemampuannya karena keduanya memungkinkan pilot Israel berkesempatan untuk melihat bagaimana angkatan udara lain beroperasi dan juga mengajar mereka untuk berkomunikasi secara efektif dengan pilot dan kru asing, sesuatu yang berguna jika Israel berpartisipasi dalam operasi militer multi-nasional.

Pada tingkat yang lebih besar dan strategis, latihan internasional ini juga memperkuat hubungan diplomatik antara negara-negara peserta.

Latihan Blue Flag di Israel sebelumnya diadakan pada November 2017, dan merupakan latihan terbesar IDF, dengan tujuh negara asing ikut serta.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3911 seconds (0.1#10.140)