Militer Nepal Dilaporkan Beli CN-235 Indonesia
Militer Nepal Dilaporkan Beli CN-235 Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Angkatan Darat Nepal dilaporkan telah membeli pesawat CN-235 buatan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI). Pesawat senilai USD 30,5 juta ini, yang akan digunakan sebagai alat angkut multiguna, dijadwalkan tiba di Kathmandu pada 2 November mendatang.
"Penggunaan pesawat produksi Indonesia oleh AD Nepal ini semakin mengukuhkan kepercayaan dunia atas karya anak bangsa," ujar Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro dalam sebuah pernyataan.
"Nepal adalah negara ke-23 di dunia dan kedua di Asia Selatan yang menggunakan CN235 setelah Pakistan," sambungnya, seperti dikutip Sindonews dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Kamis (31/10/2019).
Kepercayaan Nepal atas pesawat buatan PTDI semakin kuat, setelah tim AD Nepal berkunjung ke Bandung untuk memeriksa langsung CN-235 tersebut pada September lalu. Nepal juga bermaksud memesan pesawat kedua dari PTDI.
Selain Nepal, PTDI tengah memproduksi sejumlah pesawat untuk beberapa negara, termasuk Senegal dan Thailand.
Pembelian pesawat ini dilaporkan mempergunakan sistem pembiayaan melalui program dari LPEI, yaitu National Interest Account yang merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rangka penguatan pembiayaan ekspor.
"Penggunaan pesawat produksi Indonesia oleh AD Nepal ini semakin mengukuhkan kepercayaan dunia atas karya anak bangsa," ujar Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro dalam sebuah pernyataan.
"Nepal adalah negara ke-23 di dunia dan kedua di Asia Selatan yang menggunakan CN235 setelah Pakistan," sambungnya, seperti dikutip Sindonews dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Kamis (31/10/2019).
Kepercayaan Nepal atas pesawat buatan PTDI semakin kuat, setelah tim AD Nepal berkunjung ke Bandung untuk memeriksa langsung CN-235 tersebut pada September lalu. Nepal juga bermaksud memesan pesawat kedua dari PTDI.
Selain Nepal, PTDI tengah memproduksi sejumlah pesawat untuk beberapa negara, termasuk Senegal dan Thailand.
Pembelian pesawat ini dilaporkan mempergunakan sistem pembiayaan melalui program dari LPEI, yaitu National Interest Account yang merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rangka penguatan pembiayaan ekspor.
(esn)
Explore More