Lebih dari 100 Napi ISIS Kabur Pasca Turki Invasi Suriah

Kamis, 24 Oktober 2019 - 09:15 WIB
Lebih dari 100 Napi ISIS Kabur Pasca Turki Invasi Suriah
Lebih dari 100 Napi ISIS Kabur Pasca Turki Invasi Suriah
A A A
WASHINGTON - Lebih dari 100 gerilyawan Negara Islam (IS atau ISIS) yang ditahan di penjara-penjara Kurdi di Suriah kabur setelah invasi Turki. Hal itu diungkapkan oleh Perwakilan Khusus Presiden Trump untuk Keterlibatan di Suriah.

Pengakuan James Jeffrey ini datang ketika pasukan Rusia bergerak ke Suriah untuk melakukan patroli bersama dengan pasukan Turki di sepanjang perbatasannya.

"Izinkan saya bertanya kepada Anda: Berapa banyak tahanan ISIS yang melarikan diri? Apakah AS memiliki gagasan di mana orang-orang ini berada?" tanya anggota parlemen dari Partai Demokrat Eliot Engel pada Jeffrey selama sidang di Capitol Hill.

"Kami akan mengatakan bahwa jumlahnya sekarang lebih dari 100," jawabnya. "Kami tidak tahu di mana mereka," imbuhnya seperti dikutip dari Fox News, Kamis (24/10/2019).

Jeffrey menambahkan bahwa hampir semua penjara yang dijaga pasukan Kurdi diamankan dan para pejabat Amerika Serikat (AS) memantau situasi sebaik mungkin.

Sebelum Turki mulai melakukan operasi militer di Suriah pada 9 Oktober, para pejabat Kurdi telah memperingatkan bahwa pelarian penjara semacam itu mungkin terjadi.

Kurdi diperkirakan menahan sekitar 12.000 militan yang ditangkap dalam perang melawan ISIS.

Pengakuan Jeffrey terjadi beberapa jam sebelum Presiden Trump mengumumkan gencatan senjata permanen antara Turki dan Kurdi dan AS mencabut sanksi terhadap Ankara yang dijatuhkan setelah invasi ke Suriah utara. (Baca juga: Resmi, Trump Jatuhkan Sanksi kepada Turki )

Berbicara di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa sementara gencatan senjata permanen akan sulit dipertahankan di wilayah yang bergejolak, ia berharap itu akan bertahan dan mengakhiri konflik antara Turki dan Kurdi.

"Saya yakin itu akan permanen," katanya. "Ini adalah hasil yang diciptakan oleh kami, Amerika Serikat, dan tidak ada orang lain. Kami telah melakukan sesuatu yang sangat, sangat istimewa," ujar Trump.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4990 seconds (0.1#10.140)