Oposisi Cile Tolak Bertemu Presiden, Protes Baru Pecah

Rabu, 23 Oktober 2019 - 07:02 WIB
Oposisi Cile Tolak Bertemu Presiden, Protes Baru Pecah
Oposisi Cile Tolak Bertemu Presiden, Protes Baru Pecah
A A A
SANTIAGO - Oposisi sayap kiri Cile menolak bertemu Presiden Sebastian Pinera setelah kerusuhan yang menewaskan 15 orang dan memicu penahanan lebih dari 2.600 orang.

Pengunjuk rasa berkumpul di Santiago dan kota-kota lain untuk mengecam tingginya biaya hidup dan kesenjangan yang semakin lebar. Kepolisian berupaya membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata dan meriam air.

Sepuluh kota telah ditetapkan dalam status darurat dan jam malam yang diawasi militer setelah kerusuhan pecah pada Jumat (18/10) dalam kerusuhan terburuk dalam beberapa dekade di negara itu.

Cile selama ini dikenal sebagai salah satu negara paling stabil di Amerika Latin. Frustrasi atas tingginya biaya hidup dan kenaikan tarif transportasi di Santiago menjadi alasan pengunjuk rasa mengecam pemerintahan Pinera. Publik pun mendesak reformasi berbagai isu mulai dari pajak dan aturan tenaga kerja hingga sistem pensiun.

Tekanan pada pemerintah meningkat. Pinera menyatakan dia akan menemui para pemimpin oposisi pada Selasa (22/10) untuk membuat kontrak sosial baru.

Namun semua partai oposisi sayap kiri menolak undangan Pinera. Mereka menganggap pemerintah gagal melindungi hak asasi manusia para demonstran dan menjelaskan pada publik tentang 15 orang yang tewas.

"Ini tak dapat diterima bahwa kita masih belum tahu kejelasan tentang apa yang telah terjadi," papar pernyataan Partai Sosialis, dilansir Reuters.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5235 seconds (0.1#10.140)