Mantan Pemimpin Soviet Gorbachev Peringatkan Rusia-AS Soal Nuklir

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 18:15 WIB
Mantan Pemimpin Soviet Gorbachev Peringatkan Rusia-AS Soal Nuklir
Mantan Pemimpin Soviet Gorbachev Peringatkan Rusia-AS Soal Nuklir
A A A
MOSKOW - Mantan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev memperingatkan, dunia terseret ke era berbahaya militerisasi politik. Dia mendesak Rusia dan Amerika Serikat (AS) duduk bersama membahas kontrol senjata nuklir.

Gorbachev pada 1980-an menjadi pendorong kontrol senjata dan melakukan reformasi untuk membantu mengakhiri Perang Dingin. Dia membuat komentar di surat kabar Izvestia terkait terhentinya pakta nuklir yang dia tandatangani dengan AS pada 1987. Pakta nuklir itu terhenti sejak dua bulan lalu.

"Ada tren berbahaya. Mereka semua terlihat jelas. Saya akan menegaskan dua hal. Mereka tidak menghargai hukum internasional dan militerisasi politik dunia," papar Gorbachev, dilansir Reuters.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump secara resmi mundur dari Traktat Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) pada Agustus lalu. Trump menuduh Rusia melanggar INF. AS kemudian menguji rudal yang sebelumnya dilarang dalam traktat itu.

Rusia menyangkal melanggar traktat itu namun Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Moskow sekarang tidak memiliki pilihan selain memproduksi rudal yang sebelumnya dilarang demi menjamin keamanan Rusia.

Traktat kontrol persenjataan nuklir terbaru antara Rusia dan AS yakni traktat New START akan berakhir pada 2021. Traktat New START membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan oleh dua negara yang merupakan kekuatan nuklir terbesar dunia tersebut.

Gorbachev, 88, menyatakan terhentinya traktat INF menjadikan perundingan AS-Rusia semakin penting. Meski Gorbachev tak berpengaruh langsung di AS dan Rusia namun pendapatnya masih diperhitungkan oleh para pembuat kebijakan atas perannya membantu menyusun arsitektur kontrol senjata global. "Jelas traktat ini pilar paling penting dari stabilitas strategis. Kita perlu bicara sehingga kerusakannya tidak memperburuk ancaman perang," tutur Gorbachev.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5132 seconds (0.1#10.140)