Trump Bilang Turki dan Kurdi Perlu Bertarung seperti Anak Kecil

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 14:48 WIB
Trump Bilang Turki dan Kurdi Perlu Bertarung seperti Anak Kecil
Trump Bilang Turki dan Kurdi Perlu Bertarung seperti Anak Kecil
A A A
DALLAS - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mengatakan dia membiarkan pasukan Turki dan Kurdi bentrokan dalam pertempuran mematikan karena kedua belah pihak seperti dua anak kecil yang perlu bertarung.

"Tidak konvensional apa yang saya lakukan. Saya bilang mereka harus bertarung sebentar," kata Trump dalam kampanye di depan pendukungnya di Texas.

"Seperti dua anak kecil dalam banyak hal, Anda harus membiarkan mereka berkelahi dan kemudian Anda memisahkan mereka...Mereka bertarung selama beberapa hari dan itu cukup kejam," katanya lagi.

Trump telah memutuskan untuk menarik pasukan AS dari Suriah timur laut yang membuka jalan bagi Turki untuk menginvasi pasukan Kurdi Suriah selama seminggu terakhir. Padahal, pasukan Kurdi—yang memimpin Pasukan Demokratik Suriah (SDF)—adalah sekutu Amerika dalam perang melawan kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah. (Baca: Bela Penarikan Tentara AS dari Suriah, Trump: Pelosi dan Demokrat Gila )

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris melaporkan lebih dari 500 orang telah terbunuh termasuk lusinan warga sipil—sebagian besar di pihak Kurdi—dan 300.000 warga sipil telah telantar di Suriah sejak Turki melakukan operasi militer yang diberi nama Operation Peace Spring.

Trump membela diri atas keputusan penarikan tentara AS dari Suriah timur laut dengan menekankan bahwa tidak setetes pun darah Amerika ditumpahkan.

Pada hari Kamis, Turki—setelah pembicaraan dengan Wakil Presiden AS Michael Pence—setuju untuk menangguhkan invasinya dan akan mengakhiri serangan jika pasukan Kurdi menarik diri dari zona aman di sepanjang perbatasan.

“Kami pergi ke sana dan kami berkata kami ingin berhenti, dan orang-orang Kurdi sangat hebat. Mereka akan mundur sedikit," kata Trump, seperti dikutip AFP, Jumat (18/10/2019).

"Kami akan menjaga ISIS tetap baik dan terkunci. Kami akan menemukan lebih banyak dari mereka, dan Turki siap," imbuh dia.

Trump telah dituduh melakukan pengkhianatan terhadap pasukan Kurdi atas keputusannay itu. Tuduhan tidak hanya dari lawan-lawan politiknya, tapi juga dari para pendukungnya di kubu Partai Republik.

Brett McGurk, mantan utusan khusus presiden untuk koalisi anti-ISIS, menggambarkan pernyataan Trump tentang pertempuran "dua anak kecil" sebagai pernyataan "cabul dan bodoh".

"Ini adalah pernyataan cabul dan bodoh. 200.000 orang tak bersalah mengungsi. Ratusan orang mati. Laporan kejahatan perang yang dapat dipercaya. Tahanan ISIS melarikan diri. AS mengevakuasi dan mengebom posisinya sendiri atau menyerahkannya ke Rusia. Dua anak banyak?," tulis McGurk via akun Twitter-nya, @brett_mcgurk.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5611 seconds (0.1#10.140)