Invasi Suriah, UE Berjanji Tangguhkan Ekspor Senjata ke Turki

Selasa, 15 Oktober 2019 - 10:19 WIB
Invasi Suriah, UE Berjanji Tangguhkan Ekspor Senjata ke Turki
Invasi Suriah, UE Berjanji Tangguhkan Ekspor Senjata ke Turki
A A A
BRUSSELS - Negara-negara anggota Uni Eropa (UE) berjanji akan menangguhkan ekspor senjata ke Turki. Tindakan ini diambil setelah Turki melancarkan operasi militernya di Suriah yang dikutuk banyak pihak.

Langkah menghentikan lisensi ekspor senjata ke Turki ini adalah langkah jangka pendek yang secara formal diambil UE dari kebijakan embargo senjata.

Dalam sebuah pernyataan, negara-negara anggota UE mengecam serbuan Ankara ke Suriah utara, yang telah menewaskan ratusan dan membuat ribuan orang terlantar.

"UE mengecam tindakan militer Turki, yang secara serius merusak stabilitas dan keamanan seluruh wilayah, yang mengakibatkan lebih banyak warga sipil menderita dan lebih banyak pengungsian dan sangat menghalangi akses ke bantuan kemanusiaan," bunyi pernyataan itu.

"Masalah keamanan Turki di timur laut Suriah harus diatasi melalui cara-cara politik dan diplomatik, bukan dengan aksi militer, dan sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari Fox News, Selasa (15/10/2019).

Pada pertemuan terpisah menteri luar negeri UE di Luxembourg, mereka sepakat untuk menyusun daftar kemungkinan sanksi atas kegiatan latihan perang "ilegal" Turki di lepas pantai Siprus.

Beberapa negara - termasuk Prancis, Swedia, Finlandia dan Jerman - telah memberlakukan embargo senjata terhadap rezim Turki yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan. Norwegia baru-baru ini menangguhkan penjualan senjata ke negara itu. (Baca juga: Turki Invasi Suriah, Norwegia Hentikan Penjualan Senjata )

Operasi militer Turki dimulai minggu lalu setelah Gedung Putih memerintahkan pasukan Amerika Serikat (AS) untuk mundur dari posisi mereka di Suriah utara. Langkah itu mewakili pergeseran aliansi untuk Kurdi, yang bertempur bersama pasukan Amerika melawan Negara Islam (IS atau ISIS) tetapi sekarang merasa ditinggalkan.

Tujuan Ankara adalah mengusir para pejuang Kurdi Suriah dari perbatasannya dengan Turki. Para pemimpin Turki menganggap Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi teroris karena kaitan mereka dengan pemberontakan di Turki.

Para pejabat Suriah mengatakan mereka akan mengerahkan pasukan untuk membantu para pejuang Kurdi di sepanjang perbatasan dengan Turki. (Baca juga: Kurdi dan Tentara Suriah Akhirnya Bersatu Lawan Invasi Turki )
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4593 seconds (0.1#10.140)