Rusia Penjarakan Wanita Israel 7,5 Tahun karena Selundupkan Ganja

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 09:35 WIB
Rusia Penjarakan Wanita Israel 7,5 Tahun karena Selundupkan Ganja
Rusia Penjarakan Wanita Israel 7,5 Tahun karena Selundupkan Ganja
A A A
MOSKOW - Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman 7,5 tahun penjara kepada seorang wanita Israel atas tuduhan menyelundupkan ganja. Hukuman tetap dijatuhkan meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat permohonan pribadi kepada Presiden Vladimir Putin agar wanita itu diberikan keringanan hukuman.

Pemerintah Israel geram dan mengecam hukuman tersebut. Kementerian Luar Negeri Zionis mengatakan wanita bernama Naama Issachar, 26, yang telah ditahan di Moskow selama enam bulan terakhir karena dituduh menyelundupakan narkoba setelah 10 gram ganja ditemukan di tasnya saat singgah di Rusia untuk penerbangan lanjutan.

"Ini adalah hukuman berat yang tidak proporsional untuk seorang wanita muda Israel tanpa masa lalu kriminal yang berada dalam penerbangan lanjutan di bandara di Moskow dalam perjalanan ke Israel," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (12/10/2019).

"Sayangnya, pihak berwenang Rusia belum menanggapi permohonan kami untuk menangani kasus ini sesuai dengan kondisi penangkapannya," lanjut kementerian tersebut.

Issachar, yang juga memiliki kewarganegaraan ganda Israel-Amerika, kembali dari perjalanan ke India pada bulan April dan berhenti di bandara Moskow untuk mengejar penerbangan lanjutan ke Tel Aviv. Ketika ranselnya bergerak di sepanjang ban berjalan, seekor anjing pelacak polisi mengidentifikasikannya sebagai objek mencurigakan. Pihak berwenang menggeledah tas dan menemukan ganja dibungkus plastik yang disembunyikan di dalam tas perlengkapan mandi.

Pengumuman vonis pengadilan itu muncul tak lama setelah Netanyahu mengaku telah berbicara dengan Putin melalui telepon pekan ini tentang Issachar. Dia mengatakan hukuman yang dituntut oleh jaksa penuntut tidak proporsional.

Sebuah pernyataan dari Kantor Perdana Menteri mengatakan Netanyahu secara pribadi intervensi dalam kasus Naama dalam beberapa pekan terakhir."Meminta hukumannya diringankan dan untuk perbaikan dalam hal kondisi di mana dia ditahan," bunyi pernyataan kantor tersebut.

"Netanyahu meminta penggantian hukuman dan pelonggaran persyaratan penahanan Naama," lanjut pernyataan itu. "Kami menyesal, penuntutan Rusia belum menerima permintaan ini."

"Hukuman itu tidak proporsional dan tidak sesuai dengan sifat pelanggaran yang dikaitkan dengan (Naama) Issachar. Israel akan terus melakukan segala upaya dengan pihak berwenang Rusia untuk membawa pembebasan Naama Issachar dan mengembalikannya ke keluarganya."

Kantor Netanyahu juga mengatakan tidak ada kemungkinan mencegah ekstradisi ke Amerika Serikat dari seorang peretas Rusia yang ditahan di Israel, setelah sebuah laporan mengatakan Rusia telah menawarkan untuk melepaskan Issachar sebagai imbalan bagi pembebasan warga negara Rusia.

Keluarga Issachar mengatakan vonis pengadilan menunjukkan bahwa dia disandera Rusia.

“Kami mendengar vonis itu. Hingga saat ini kami telah berurusan dengan upaya untuk membuktikan bahwa tidak ada upaya penyelundupan narkoba tetapi sekarang kami memahami bahwa ini adalah masalah yang lebih besar. Naama ditahan sebagai sandera," kata keluarga wanita tersebut seperti dikutip Channel 13.

"Saya tidak tahu berapa lama dia bisa bertahan," ujar ibunya, Yaffa, kepada Channel 12. "Saya memohon kepada perdana menteri, tolong bantu dia."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3648 seconds (0.1#10.140)