Erdogan Sebut Ancaman Trump Hanya untuk Senangkan Publik AS

Kamis, 10 Oktober 2019 - 18:48 WIB
Erdogan Sebut Ancaman Trump Hanya untuk Senangkan Publik AS
Erdogan Sebut Ancaman Trump Hanya untuk Senangkan Publik AS
A A A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan angkat bicara mengenai ancaman yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Erdogan menyebut ancaman Trump ke Turki dibuat untuk menenangkan kelompok politik AS tertentu.

Sebelumnya, Trump mengancam akan menghancurkan dan melenyapkan ekonomi Turki jika dia menganggap langkah yang diambil Ankara di Suriah sudah "di luar batas."

"Saya melihat kata-kata ini sebagai pernyataan yang dibuat untuk mencegah ketegangan di kalangan tertentu. Saat ini, fakta bahwa pasukan AS ditarik dari (zona operasi militer Turki) menunjukkan maksud sebenarnya AS. Itu menunjukan bahwa mereka tidak akan menentang Turki," ucap Erdogan.

Erdogan, seperti dilansir Tass pada Kamis (10/10/2019), kemudian mengatakan bahwa terlepas dari pernyataan keras itu, dia masih berharap untuk bertemu dengan pemimpin AS itu.

"Trump dan saya masih mempertahankan kontak bilateral dan akan terus melakukannya. Kami berusaha untuk memperkuat hubungan Turki-Amerika. Jika Tuhan menghendaki, kita akan berada di Washington pada 13 November. Kami akan memiliki kesempatan untuk berbicara," ungkapnya.

Dia juga mengatakan, negaranya memiliki hak untuk mengadakan operasi militer lintas batas di Suriah, sebagaimana disetujui oleh perjanjian Adana, yang ditandatangani oleh Turki dan Suriah pada 20 Oktober 1998.

"Sejauh menyangkut penggunaan wilayah udara di atas Suriah, itu bukan milik AS. Ini wilayah udara internasional, ini wilayah udara Suriah. Karena itu bukan milik AS, masalah penggunaannya tergantung pada rezim (Presiden Suriah Bashar Al-Assad) untuk memutuskan," ungkapnya.

"Mereka (pasukan AS) tidak diundang ke sana oleh rezim. Kami ada di sana sebagai bagian dari perjanjian Adana. Menurut dokumen ini, jika rezim tidak mengambil tindakan terhadap Kurdistan Partai Buruh, militer kita memiliki hak untuk mengejar teroris (di wilayah Suriah)," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3041 seconds (0.1#10.140)