Menlu AS Bela Turki Perangi Kurdi Suriah

Kamis, 10 Oktober 2019 - 06:10 WIB
Menlu AS Bela Turki Perangi Kurdi Suriah
Menlu AS Bela Turki Perangi Kurdi Suriah
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, membenarkan operasi militer yang dilakukan oleh Turki di Suriah utara yang menjadi basis bagi pasukan Kurdi Suriah, SDF. Menurutnya Turki memiliki permasalahan keamanan yang sah untuk melancarkan operasi militer.

Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan telah mengumumkan dimualainya operasi militer di Suriah timur laut. Operasi militer itu diberi nama Operasi Perdamaian Musim Semi (Operation Peace Spring).

Erdogan mengatakan bahwa operasi itu ditujukan terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan ISIS serta dimaksudkan untuk melindungi integritas wilayah Suriah.

Pada 2015, pasukan AS bermitra dengan SDF dalam perang melawan ISIS di Suriah timur laut. SDF, yang berfungsi di bawah militer Kurdi Suriah, adalah cabang dari Partai Pekerja Kurdistan atau PKK. Turki dan AS menunjuk kelompok itu sebagai teroris.

Pompeo tampaknya mendukung perspektif Turki, yang tidak membuat perbedaan antara tentara Kurdi Suriah dan PKK, ketika ia menjawab pertanyaan tentang apakah keputusan Trump berarti Amerika Serikat tidak lagi memandang YPG sebagai sekutu.

"Turki memiliki masalah keamanan yang sah," kata Pompeo, membenarkan serangan Turki ke Suriah utara beberapa hari setelah pasukan AS pergi.

“Mereka memiliki ancaman teroris di selatan mereka. Kami telah bekerja untuk memastikan bahwa kami melakukan apa yang dapat kami lakukan untuk mencegah ancaman teror itu dari menyerang orang-orang di Turki, sambil mencoba untuk mencapai apa yang menjadi kepentingan terbaik Amerika: ancaman dari terorisme Islam radikal yang berasal dari Suriah," tuturnya dalam wawancara dengan PBS, Kamis (10/10/2019).

Pompeo mengatakan AS meninggalkan daerah itu karena telah mencapai tujuan tunggalnya untuk menghilangkan wilayah teritorial ISIS di Suriah, di mana Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi memainkan peran penting dalam mencapainya.

Setelah kepergian AS, SDF telah membela Suriah timur laut dan menjaga tahanan ISIS di penjara dan kamp, ​​tetapi komandan mereka mengatakan mereka mungkin harus meninggalkan pos pertahanan mereka untuk fokus pada ancaman baru dari Turki.

Pompeo sendiri mengakui bahwa masih ada kehadiran ISIS di Suriah tetapi menyebutnya sebagai "sisa-sisa."

"Kami telah mengalahkan kekhalifahan," katanya, menggunakan istilah itu untuk menggambarkan keberadaan teritorial ISIS.

"Ada sisa-sisa ISIS yang tersisa. Kami akan terus berada dalam posisi untuk melakukan apa yang perlu kami lakukan untuk menjaga rakyat Amerika seaman mungkin dari ancaman ini," imbuhnya.

Ketika ditanya apakah, dengan meninggalkan Suriah timur laut, AS memberikan lampu hijau ke Turki untuk menyerang Kurdi, Pompeo menjawab, "Yah, itu menunjukkan kesalahan. Amerika Serikat tidak memberi Turki lampu hijau." Namun ia tidak merinci.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5227 seconds (0.1#10.140)