Dianggap Ancaman oleh Korut, Korsel Pamer Jet Siluman F-35

Selasa, 01 Oktober 2019 - 10:26 WIB
Dianggap Ancaman oleh Korut, Korsel Pamer Jet Siluman F-35
Dianggap Ancaman oleh Korut, Korsel Pamer Jet Siluman F-35
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) memamerkan jet tempur siluman F-35 saat memperingati Hari Angkatan Bersenjata. Kehadiran jet siluman F-35 ini dipandang oleh Korea Utara (Korut) sebagai ancaman.

Presiden Korsel Moon Jae-in menghadiri upacara peringatan Hari Angkatan Bersenjata di sebuah pangkalan udara di kota Daegu. Keberadaan empat dari delapan jet Lockheed Martin F-35A yang dikirim tahun ini menjadi sorotan. Untuk diketahui, empat puluh pesawat akan dikirim pada tahun 2021.
Moon mengatakan jet tempur itu melakukan penerbangan patroli di lepas pantai, termasuk di atas pulau-pulau sengketa dengan Jepang.
Selama acara tersebut, sebuah jet F-15K berpatroli di pulau-pulau yang diklaim oleh Korsel serta Jepang. Pulau-pulau itu disebut Dokdo di Korea dan Takeshima di Jepang.

Moon tidak menyebutkan Korut atau Jepang namun ia mengatakan iklim keamanan hari ini sangat tidak terduga, membutuhkan kekuatan dan inovasi.

"Seperti serangan pesawat tak berawak baru-baru ini di wilayah Timur Tengah menunjukkan kepada dunia, tantangan yang akan kita hadapi akan sama sekali berbeda dari yang ada di masa lalu," katanya dalam pidato kepada militer.

"Perang masa depan akan menjadi pertarungan sains dan kecerdasan melawan semua elemen yang mengancam keselamatan dan properti rakyat kita," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/10/2019).

Korut telah mengkritik pengadaan senjata Korsel dan latihan militer gabungannya dengan militer Amerika Serikat (AS) sebagai persiapan tersembunyi untuk perang yang memaksanya untuk mengembangkan rudal jarak pendek baru.

Para analis mengatakan jet-jet F-35 menempatkan sistem pertahanan anti-pesawat dan anti-rudal Korut dalam posisi rentan.

Korsel dan AS secara terpisah telah memulai pembicaraan untuk perjanjian pembagian beban militer baru untuk memutuskan berapa banyak Korsel akan membayar untuk penempatan sekitar 28.500 tentara AS di negara itu.

Moon mengatakan kepada Trump pada pertemuan di New York pekan lalu tentang apa yang akan diberikan Korsel, termasuk peningkatan pembelian senjata AS dan rencana pembelian di masa depan, kata seorang pejabat senior di kantor kepresidenan Korsel.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4795 seconds (0.1#10.140)