Trump Tunjuk Kepala Negosiator Sandera Jadi Penasihat Keamanan

Kamis, 19 September 2019 - 08:02 WIB
Trump Tunjuk Kepala Negosiator Sandera Jadi Penasihat Keamanan
Trump Tunjuk Kepala Negosiator Sandera Jadi Penasihat Keamanan
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjuk Robert O'Brien, kepala negosiator sandera, sebagai penasihat kemananan nasional. O'Brien menggantikan John Bolton yang dipecat seminggu lalu dan menjadi orang keempat yang menududuki jabatan tersebut. (Baca juga: Trump Pecat Penasihat Keamanan Nasional John Bolton )

Penunjukkan O'Brien dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dengan Iran pasca serangan terhadap instalasi minyak Arab Saudi akhir pekan lalu dan ketidakpastian di Afghanistan setelah penghentian pembicaran damai dengan Taliban.

"Saya senang mengumumkan bahwa saya akan menunjuk Robert C. O'Brien, yang saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Penyanderaan di Departemen Luar Negeri yang sangat sukses, sebagai Penasihat Keamanan Nasional baru kami," tulis Trump di akun Twitternya.

"Aku sudah lama bekerja keras dengan Robert. Dia akan melakukan pekerjaan dengan baik!" sambungnya seperti dikutip dari TRT World, Kamis (19/9/2019).

Sebagai utusan khusus kepresidenan untuk urusan sandera di Departemen Luar Negeri, O'Brien bekerja erat dengan keluarga sandera Amerika dan memberi masukan kepada pejabat pemerintah tentang masalah sandera. Ia membantu mengamankan pembebasan warga negara Amerika Danny Burch pada bulan Februari, yang dibebaskan setelah 18 bulan ditahan di Yaman.

Ia juga menangani kasus hilangnya jurnalis AS Austin Tice, yang ditangkap di Suriah pada 2012. O'Brien mengatakan dia yakin Tice masih hidup.

Gedung Putih mengirim O'Brien ke Swedia untuk memantau kasus rapper A$AP Rocky, yang didakwa melakukan penyerangan. Rapper, yang nama aslinya adalah Rakim Mayers, diizinkan untuk kembali ke Los Angeles untuk menunggu putusan pengadilan Swedia yang menyatakannya bersalah dalam perkelahian jalanan.

Namun, upaya pemerintah AS terhadap rapper A$AP Rocky mendapat cibiran. Bulan lalu, Hua Qu, istri seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Princeton yang ditahan di Iran, mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin melihat tingkat perhatian yang sama dari pemerintah seperti yang diterima A$AP Rocky.

Pada hari Rabu, akun Twitter yang mengadvokasi pembebasan siswa, Xiyue Wang, memberi selamat kepada O'Brien atas penunjukannya tetapi juga mengatakan: "Kami menyaksikan dengan frustrasi ketika pemerintah ini mengerahkan seluruh energinya untuk melepaskan selebritas A$AP Rocky dari Swedia; sementara itu, (asterisk) banyak (asterisk) orang Amerika menderita dalam kondisi yang mengerikan di #Iran. Mari kita menempatkan semua orang Amerika terlebih dahulu, bukan hanya yang terkenal. #AmericansFirst. "

O'Brien sebelumnya membantu memimpin kemitraan publik-swasta departemen untuk reformasi keadilan di Afghanistan selama pemerintahan Bush dan Obama.

Dia mulai muncul sebagai calon terdepan untuk menggantikan Bolton pekan lalu ketika sosok yang lebih difavoritkan, utusan AS untuk Iran Brian Hook, akan menghadapi oposisi dari kelompok hawkish yang berpikir dia belum cukup tangguh terhadap Iran, menurut politisi Partai Republik yang mengetahui masalah itu.

Kandidat lain yaitu utusan AS untuk Korea Utara (Korut), Stephen Biegun, dikeluarkan dari daftar ketika Pompeo menyarankan dia mungkin lebih baik ditempatkan sebagai Wakil Menteri Luar Negeri untuk menggantikan John Sullivan, yang diperkirakan akan dinominasikan untuk menjadi duta besar AS berikutnya untuk Rusia, kata para pejabat.

Dari tahun 2008 hingga 2011, O'Brien adalah anggota komite pemerintah yang ditunjuk oleh presiden yang memberikan nasihat tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang antik dan barang-barang budaya lainnya. Pada 2005, Presiden George W Bush mencalonkan O'Brien untuk menjadi Perwakilan AS untuk Majelis Umum PBB, tempat ia bekerja dengan Bolton. Penunjukkan O'Brien pun dikonfirmasi oleh Senat AS.

Ia juga adalah penasihat kampanye presiden dari Partai Republik mantan Gubernur Wisconsin Scott Walker, mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney dan Senator Ted Cruz dari Texas.

Sebelumnya dalam karirnya, O'Brien adalah pejabat hukum senior untuk komisi Dewan Keamanan PBB yang memutuskan klaim terhadap Irak yang memicu Perang Teluk. Dia adalah seorang mayor di korps Cadangan Angkatan Darat AS.

O'Brien memiliki gelar sarjana hukum dari University of California, Berkeley, dan ikut mendirikan sebuah firma hukum di Los Angeles yang fokus pada litigasi dan masalah arbitrase internasional. O'Brien adalah penulis "While America Slept," kumpulan esai tentang keamanan nasional AS dan kebijakan luar negeri yang disebut sebagai "seruan untuk membangunkan rakyat Amerika."

Buku itu memperingatkan bahwa dunia menjadi lebih berbahaya di bawah kebijakan luar negeri Presiden Obama.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3656 seconds (0.1#10.140)