Israel Sebut Iran Kembangkan Senjata Nuklir di Abadeh

Selasa, 10 September 2019 - 07:58 WIB
Israel Sebut Iran Kembangkan Senjata Nuklir di Abadeh
Israel Sebut Iran Kembangkan Senjata Nuklir di Abadeh
A A A
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Iran telah mengembangkan senjata nuklir di sebuah situs rahasia di dekat kota Abadeh. Namun, menurutnya, Teheran menghancurkan fasilitas itu setelah keberadaannya terekspos.

Ini merupakan yang pertama kalinya Netanyahu mengidentifikasi situs yang dia sebut sebagai lokasi pengembangan senjata nuklir Iran. Situs itu awalnya diketahui dari tumpukan dokumen tentang program nuklir Teheran yang dicuri Mossad dan diungkapkan Israel tahun lalu.

"Di situs ini, Iran melakukan percobaan untuk mengembangkan senjata nuklir," kata Netanyahu dalam siaran pers, di mana dia menunjukkan gambar udara dari beberapa bangunan kecil, termasuk koordinatnya. Menurutnya, gambar itu diambil di fasilitas Abadeh akhir Juni 2019.

"Ketika Iran menyadari bahwa kami menemukan situs tersebut, inilah yang mereka lakukan," katanya, yang menunjukkan kondisi sebulan kemudian di mana bangunan tidak lagi muncul. “Mereka menghancurkan situs itu. Mereka memusnahkannya," ujarnya, dikutip Reuters, Selasa (10/9/2019).

Komentar Netanyahu muncul setelah laporan Reuters mengungkapkan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menemukan jejak uranium di sebuah situs di Iran. Teheran belum menjelaskan jejak uranium di situs itu, meskipun pihaknya menyangkal berambisi mengembangkan senjata nuklir.

Netanyahu, yang sangat menentang perjanjian multilateral tentang program nuklir Iran tahun 2015 antara Teheran dan negara-negara dunia, membuat pernyataan dalam pidato televisi sekitar seminggu sebelum pemilihan umum di Israel digelar.

"Saya meminta masyarakat internasional untuk bangun, untuk menyadari bahwa Iran berbohong secara sistematis," kata Netanyahu.

"Satu-satunya cara untuk menghentikan pawai Iran ke bom, dan agresi di wilayah itu, adalah tekanan, tekanan dan lebih banyak tekanan," paparnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3886 seconds (0.1#10.140)