Assad Paksa Sepupu Superkaya Bayar Utang Suriah pada Putin?

Senin, 02 September 2019 - 10:28 WIB
Assad Paksa Sepupu Superkaya Bayar Utang Suriah pada Putin?
Assad Paksa Sepupu Superkaya Bayar Utang Suriah pada Putin?
A A A
DAMASKUS - Presiden Republik Arab Suriah Bashar al-Assad dilaporkan "mengunci" sepupunya yang superkaya dan menyita asetnya untuk melunasi utang biaya perang kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut laporan The Times, sepupu pemimpin Suriah dan keluarganya dijadikan tahanan rumah sampai utang kepada Putin dibayar lunas.

Presiden Assad dan sepupunya, Rami Makhlouf, tercatat sebagai orang terkaya di Suriah. Keduanya dilaporkan telah bertengkar mengenai bagaimana cara memenuhi pembayaran pinjaman Rusia.

Utang ditumpuk selama perang saudara Suriah, di mana Rusia telah menjadi sekutu konstan rezim Assad.

Menurut Sun Online dan The Times, Minggu (1/9/2019) malam, Assad dipaksa bertindak oleh Putin, yang menagih pembayaran pinjaman sebesar USD3 miliar. Aset-aset sepupunya telah disita atas dasar "kampanye melawan korupsi".

Pemerintah Suriah maupun Rusia tidak memberikan konfirmasi resmi atas laporan media Inggris yang sumbernya tidak disebutkan tersebut. Namun, sebuah posting Facebook milik sepupu Makhlouf lainnya, Nesreen, mengisyaratkan soal status tahanan rumah itu.

"Siapa pun yang berpikir ini akan berhenti dengan paman saya dan anak-anaknya harus melihat dokter hewan...#housearrest," bunyi posting tersebut.

Putra Rami Makhlouf, Mohammad Makhlouf, 22, dikenal karena memamerkan gaya hidupnya yang mewah di Instagram. Dia sering mem-posting foto dirinya di depan mobil super dan kapal pesiar mewah serta fisiknya.

Salah satu foto menunjukkan dia berjemur di bawah sinar matahari di sebuah vila besar di Dubai.

Dia juga mem-posting foto koleksi mobil supernya, termasuk Maserati, Lamborghini, dan Rolls Royce.

Rami, yang memiliki banyak bisnis terbesar Suriah, membangun kerajaan bisnisnya sendiri setelah Presiden Assad berkuasa.

Penagihan utang oleh Rusia diduga bertepatan dengan kedatangan pasukan khusus Rusia. Laporan media-media Inggris itu juga menyebutkan bahwa Kremlin tidak suka hubungan Suriah dengan Iran, yang pasukannya memiliki kepentingan jangka panjang di kawasan itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4147 seconds (0.1#10.140)