Putin Tegaskan Dukungan Rusia untuk Kemerdekaan Palestina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Moskow mendukung penyelesaian damai semua konflik, termasuk yang terjadi di Timur Tengah.
Pernyataan Putin itu muncul pada Selasa (13/8/2024) selama pertemuan dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang berada di Moskow dalam kunjungan tiga hari.
Putin memuji "hubungan Rusia yang telah lama terjalin dan mengakar dengan dunia Arab, dan khususnya dengan Palestina," seraya menambahkan hal itu menimbulkan "kekhawatiran besar bahwa bencana kemanusiaan sedang terjadi di Palestina saat ini."
Menurut pemimpin Rusia tersebut, akar konflik Gaza adalah akibat dari diabaikannya resolusi internasional mengenai pembentukan negara Palestina yang merdeka.
"Untuk membangun perdamaian yang langgeng dan dapat diandalkan di kawasan tersebut, semua resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa harus dilaksanakan, pertama-tama Negara Palestina yang merdeka harus didirikan," tegas Putin.
Dia menekankan, "Kami telah berpegang pada posisi ini sejak lama dan tidak berubah dengan perubahan lingkungan politik."
Presiden Rusia mengatakan situasi di Gaza menjadi "kekhawatiran besar" karena banyaknya korban jiwa di antara penduduk sipil, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Menurut PBB, jumlah korban tewas telah mendekati 40.000 orang, menurut Putin.
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung rakyat Palestina. Seperti yang Anda ketahui, kami telah mengirimkan sekitar 700 ton bantuan kemanusiaan,” papar Putin.
Abbas berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Rusia, dengan mengatakan, “Kami merasa bahwa Rusia adalah salah satu sahabat terdekat rakyat Palestina.”
Pernyataan Putin itu muncul pada Selasa (13/8/2024) selama pertemuan dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang berada di Moskow dalam kunjungan tiga hari.
Putin memuji "hubungan Rusia yang telah lama terjalin dan mengakar dengan dunia Arab, dan khususnya dengan Palestina," seraya menambahkan hal itu menimbulkan "kekhawatiran besar bahwa bencana kemanusiaan sedang terjadi di Palestina saat ini."
Menurut pemimpin Rusia tersebut, akar konflik Gaza adalah akibat dari diabaikannya resolusi internasional mengenai pembentukan negara Palestina yang merdeka.
"Untuk membangun perdamaian yang langgeng dan dapat diandalkan di kawasan tersebut, semua resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa harus dilaksanakan, pertama-tama Negara Palestina yang merdeka harus didirikan," tegas Putin.
Dia menekankan, "Kami telah berpegang pada posisi ini sejak lama dan tidak berubah dengan perubahan lingkungan politik."
Presiden Rusia mengatakan situasi di Gaza menjadi "kekhawatiran besar" karena banyaknya korban jiwa di antara penduduk sipil, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Menurut PBB, jumlah korban tewas telah mendekati 40.000 orang, menurut Putin.
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung rakyat Palestina. Seperti yang Anda ketahui, kami telah mengirimkan sekitar 700 ton bantuan kemanusiaan,” papar Putin.
Abbas berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Rusia, dengan mengatakan, “Kami merasa bahwa Rusia adalah salah satu sahabat terdekat rakyat Palestina.”