4 Dampak Pembantaian Warga Palestina yang Sedang Salat Subuh oleh Israel
loading...
A
A
A
Angrest merujuk pada serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Kota Gaza yang menewaskan lebih dari 100 orang sebelum perundingan gencatan senjata dijadwalkan dilanjutkan minggu depan.
"Kita tahu bahwa ada dua menteri dalam pemerintahan yang menekan perdana menteri untuk merusak kesepakatan. Ada menteri yang haus darah, dan mereka tidak peduli dengan anak saya dan tahanan lainnya, dan mereka tidak keberatan jika mereka kembali dalam peti mati," lanjutnya.
Ia merujuk pada Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, dua anggota sayap kanan pemerintahan Netanyahu yang tidak merahasiakan penolakan mereka terhadap segala bentuk kesepakatan pembebasan tawanan dan keinginan mereka untuk melanjutkan serangan terhadap Gaza.
"Kita tahu bahwa ada dua menteri dalam pemerintahan yang menekan perdana menteri untuk merusak kesepakatan. Ada menteri yang haus darah, dan mereka tidak peduli dengan anak saya dan tahanan lainnya, dan mereka tidak keberatan jika mereka kembali dalam peti mati," lanjutnya.
Ia merujuk pada Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, dua anggota sayap kanan pemerintahan Netanyahu yang tidak merahasiakan penolakan mereka terhadap segala bentuk kesepakatan pembebasan tawanan dan keinginan mereka untuk melanjutkan serangan terhadap Gaza.
(ahm)