Batalkan Kesepakatan Intelijen, Jepang Tuduh Korsel Tidak Tepati Janji

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 14:30 WIB
Batalkan Kesepakatan Intelijen, Jepang Tuduh Korsel Tidak Tepati Janji
Batalkan Kesepakatan Intelijen, Jepang Tuduh Korsel Tidak Tepati Janji
A A A
TOKYO - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan, keputusan Korea Selatan (Korsel) membatalkan kesepakatan untuk berbagi intelijen militer merusak kepercayaan bersama. Ia pun berjanji untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk perdamaian regional.

Abe juga menuduh Seoul tidak menepati janji di masa lalu, perjanjian militer yang dimulai pada 2016.

"Kami akan terus berkoordinasi erat dengan AS untuk memastikan perdamaian dan kemakmuran kawasan, serta keamanan Jepang," katanya, sebelum keberangkatannya ke KTT Kelompok Tujuh negara-negara industri di Prancis seperti dikutip dari ABC News.go.com, Jumat (23/8/2019).

Seoul mengatakan pihaknya membuat keputusan karena Tokyo menurunkan status perdagangan preferensial Korsel, yang katanya mengubah kerja sama keamanan antara kedua negara. Seoul mengatakan akan menurunkan peringkat Tokyo juga, perubahan yang akan berlaku pada bulan September. (Baca juga: Ketegangan Meningkat, Korsel Hentikan Kerjasama Intelijen dengan Jepang )

Korsel menuduh Jepang telah menjadikan perdagangan sebagai senjata untuk menghukumnya atas perselisihan terkait dengan pemerintahan kolonial brutal Jepang di Semenanjung Korea dari tahun 1910 hingga 1945. Namun Jepang membantah melakukan balas dendam.

Jepang telah lama mengklaim semua masalah kompensasi masa perang diselesaikan ketika kedua negara menormalkan hubungan di bawah perjanjian 1965.

Tetapi Mahkamah Agung Korsel tahun lalu memutuskan bahwa kesepakatan itu tidak mencakup hak individu untuk mencari reparasi dan telah memerintahkan kompensasi bagi para korban kerja paksa di bawah pemerintahan Jepang.

Keputusan terbaru Korsel tentang intelijen militer mengejutkan banyak pihak, dan menggarisbawahi seberapa besar hubungan mereka memburuk.

AS melihat Korsel dan Jepang sebagai sekutu penting di Asia utara di tengah ancaman yang berkelanjutan dari Korea Utara (Korut) dan China. Pentagon telah menyatakan keprihatinan dan kekecewaan yang besar pada runtuhnya perjanjian itu. (Baca juga: Korsel Hentikan Kerja Sama Intelijen dengan Jepang, AS Kecewa Berat )

Meskipun ada banyak tanda hubungan persahabatan antar individu, seperti popularitas K-pop di Jepang dan animasi Jepang di Korsel, negara-negara tersebut terjerat dalam sejarah panjang yang telah menimbulkan permusuhan.

"Beratnya sejarah masa lalu memengaruhi hubungan saat ini," kata Daniel Sneider, dosen kebijakan internasional di Stanford University, mencatat bahwa generasi yang tidak pernah secara langsung mengalami masa kolonial dan masa perang masa lalu dapat tetap terpengaruh.

Sneider membandingkan situasinya dengan warisan Perang Sipil yang memecah belah, yang tetap relevan bagi banyak orang Amerika. Dia juga memperingatkan bahwa jalan keluar yang mudah untuk ketegangan Jepang-Korea tidak terlihat.

"Korea tentu saja adalah korban sejarah dalam pengertian itu dari negara-negara di sekitarnya. Itu sangat tertanam dalam memori historis yang diciptakan untuk Korea. Itu ada dalam kurikulum sekolah mereka, dan itu dalam budaya populer mereka," tambahnya.

"Mereka memiliki narasi tentang viktimisasi ini, di mana Jepang berada di urutan teratas dalam daftar," ungkapnya.

Presiden Korsel yang liberal Moon Jae-in telah menyatakan bahwa negaranya tidak akan pernah lagi kalah dari Jepang, meskipun ia kemudian melunakkan nadanya dan mengatakan ia bersedia untuk berbicara dengan Tokyo.

Di baris terakhir, warga Korsel mengadakan aksi unjuk rasa besar-besaran dan mulai memboikot produk Jepang. Pemerintah Korsel, pada gilirannya, menurunkan status perdagangan Jepang.

Tindakan tit-for-tat dapat menyebabkan kerusakan ekonomi yang lebih besar bagi Korsel daripada Jepang. Pabrikan besar Korsel, termasuk Samsung, sangat bergantung pada bahan dan komponen yang diimpor dari Jepang.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4139 seconds (0.1#10.140)