AS Jual F-16V ke Taiwan, China Tidak Akan Tinggal Diam

Kamis, 22 Agustus 2019 - 16:08 WIB
AS Jual F-16V ke Taiwan, China Tidak Akan Tinggal Diam
AS Jual F-16V ke Taiwan, China Tidak Akan Tinggal Diam
A A A
BEIJING - China tidak akan tinggal diam jika Amerika Serikat (AS) melanjutkan rencana penjualan jet tempur canggih F-16V ke Taiwan. Beijing juga memperingatkan tindakan pencegahan potensial selain menghukum perusahaan yang terlibat dalam kesepakatan tersebut.

Hal itu diungkapkan seorang perwira senior China, Kolonel Chen Rongdi. Ia mengatakan Beijing menganggap penjualan itu sebagai pelanggaran terhadap komitmen AS sebelumnya kepada China. Namun ia tidak menguraikan langkah-langkah tambahan yang mungkin diambil oleh China.

"China tidak akan duduk diam," tegas Chen di sebuah forum yang disponsori oleh asosiasi wartawan China.

"Tentu saja, kami tidak mengesampingkan tindakan tambahan," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Kamis (22/8/2019).

Sementara itu Kolonel Cao Yanzong, seorang peneliti di Institute of War Studies di Akademi Ilmu Pengetahuan Militer, menolak efektifitas pesawat F-16V, mengingat superioritas udara China yang luar biasa dan gudang senjata dari rudal jarak pendek hingga menengah.

"Penjualan itu akan sedikit berguna di luar menghasilkan keuntungan bagi pembuat senjata Amerika, sementara lebih lanjut merusak hubungan antara China dan AS serta Cina dan Taiwan," kata Cao.

Beijing telah berulang kali mengatakan akan menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan AS yang terkait dengan penjualan senilai USD8 miliar dan menuntut Washington segera membatalkannya. China telah membuat ancaman terhadap penjualan senjata sebelumnya oleh AS, tetapi mereka memiliki efek terbatas karena perusahaan yang terlibat penting bagi industri penerbangan komersial China sendiri yang baru lahir atau memiliki sedikit atau tidak ada bisnis dengan negara tersebut.

Baru-baru ini, China menjanjikan sanksi terhadap AS pada Juli ketika pemerintah Trump mengatakan pihaknya mempertimbangkan penjualan tank dan rudal udara senilai USD2,2 miliar ke Taiwan.

China dengan keras menentang semua penjualan senjata ke Taiwan tetapi secara khusus keberatan dengan penjualan jet tempur canggih seperti F-16V, radar Active Electronically Scaned Array atau AESA, radar kompatibel dengan pesawat tempur siluman F-35 yang dioperasikan oleh Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Marinir AS. AS juga menginstal elektronik yang ditingkatkan, termasuk radar AESA, pada armada 144 F-16 Taiwan yang lebih tua.

Pemerintahan Trump memberi tahu Kongres pekan lalu bahwa mereka berencana untuk menjual 66 pesawat ke Taiwan dan Departemen Luar Negeri AS minggu ini telah menyetujui penjualan tersebut.

Meskipun tidak ada ikatan diplomatik formal, namun undang-undang AS mewajibkan Washington untuk memastikan Taiwan memiliki sarana untuk mempertahankan diri.

Taiwan adalah pulau yang diperintah secara demokratis yang memisahkan diri dari China daratan yang dikuasai Partai Komunis selama perang saudara pada tahun 1949.

China telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik dan ekonomi terhadap pemerintahan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang menolak untuk menerima "prinsip satu-China" Beijing yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4404 seconds (0.1#10.140)