Yunani Tidak Akan Bantu Tanker Iran untuk Mencapai Suriah

ATHENA - Yunani tidak akan memberikan bantuan kepada kapal tanker Iran untuk mengirimkan minyak ke Suriah yang tengah berlayar ke arah timur melalui Mediterania. Hal itu ditegaskan Wakil Menteri Luar Negeri Yunani Miltiadis Varvitsiotis.

"Kami telah mengirim pesan yang jelas bahwa kami tidak ingin memfasilitasi perdagangan minyak ini ke Suriah dalam hal apa pun," kata Varvitsiotis kepada televisi ANT1 Yunani yang disitir Reuters, Kamis (22/8/2019).

Varvitsiotis mengatakan Yunani tidak memiliki fasilitas pelabuhan untuk menampung kapal sebesar itu, tetapi tidak mengecilkan kemungkinan bahwa kapal itu dapat menjatuhkan jangkar di perairan teritorial Yunani.

"Ini adalah kapal VLCC, pembawa minyak mentah yang sangat besar. Tidak ada pelabuhan Yunani yang bisa menampung VLCC," ujarnya.

Ia mengatakan AS telah menghubungi Yunani terkait masalah ini. Ditanya apa yang akan terjadi jika kapal itu memasuki perairan wilayah Yunani dan menjatuhkan jangkar, Varvitsiotis berkata: "Dalam hal ini kita akan melihat apa yang akan terjadi."

Varvitsiotis mengatakan pemerintah Iran belum menghubungi pihak berwenang Yunani. Dia mengatakan muatan itu bisa diturunkan di kilang, tetapi "jelas tidak" di wilayah Uni Eropa.

Adrian Darya 1, sebelumnya bernama Grace 1 dibebaskan setelah ditahan di Gibraltar, membawa 2 juta barel minyak mentah. Kapal ini sekarang berlayar ke timur dengan pelacak memberikan tujuan yang dinyatakan sebagai pelabuhan Yunani Kalamata, dengan tanggal kedatangan 26 Agustus.

Washington ingin kapal tanker itu ditahan karena memiliki hubungan dengan Garda Revolusi Iran, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris. Washington mendesak Yunani untuk menahan diri tidak memberikan bantuan apa pun, sementara sumber diplomatik Siprus mengatakan pesan serupa juga telah disampaikan ke Siprus.

Kantor berita semi-resmi Iran, ILNA, melaporkan pada hari Rabu bahwa Adrian Darya 1 saat ini disewakan ke jalur pelayaran Iran.