Trump dan Maduro Kompak Akui Pertemuan Rahasia Pejabat AS-Venezuela

Rabu, 21 Agustus 2019 - 10:28 WIB
Trump dan Maduro Kompak Akui Pertemuan Rahasia Pejabat AS-Venezuela
Trump dan Maduro Kompak Akui Pertemuan Rahasia Pejabat AS-Venezuela
A A A
WASHINGTON - Momen jarang terjadi ditunjukkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Dua pemimpin negara yang tengah bersitegang itu sama-sama mengakui telah terjadi pertemuan rahasia antara pejabat tinggi AS dan Venezuela.

Sebelumnya dilaporkan bahwa AS telah melakukan kontak rahasia dengan bos partai sosialis Venezuela Diosdado Cabello sebagai sekutu dekat lingkaran dalam Maduro. Pertemuan itu dilakukan untuk mencari jaminan mereka tidak akan menghadapi penuntutan atas dugaan pelanggaran dan kejahatan jika mereka menyerah. (Baca juga: Diam-diam, AS Jalin Kontak dengan Bos Sosialis Venezuela )

Presiden Trump menjadi sosok pertama yang mengakui adanya pertemuan rahasia antara pejabat AS dengan Venezuela. Namun ia menolak untuk mengatakan apakah pertemuan itu dilakukan dengan Cabello, yang dianggap politisi terkuat kedua di negara itu setelah Maduro.

"Kami sedang berbicara dengan berbagai perwakilan Venezuela," Trump menanggapi pertanyaan seorang reporter apakah Gedung Putih tengah melakukan kontak dengan Cabello.

"Saya tidak ingin mengatakan siapa, tetapi kami berbicara pada tingkat yang sangat tinggi," ungkapnya seperti dikutip dari AP, Rabu (21/8/2019).

Trump mengatakan pemerintahnya membantu Venezuela sebanyak yang mereka bisa sehingga negara itu menyelesaikan krisis politik dan keuangannya, yang ia kaitkan dengan sosialisme.

“Lima belas tahun yang lalu itu adalah salah satu negara terkaya. Sekarang ini salah satu negara termiskin," katanya.

Sedangkan Maduro, dalam pidato di stasiun televisi nasional beberapa jam setelah Trump berbicara, mengatakan pembicaraan telah lama terjadi antara pejabat tinggi di pemerintahannya dan pemerintahan AS.

"Kami telah mengadakan pertemuan rahasia di tempat-tempat rahasia dengan orang-orang rahasia yang tidak ada yang tahu," kata Maduro, menambahkan bahwa semua pembicaraan telah dilakukan di bawah otorisasinya langsung.

"Tentu ada kontak dan kami akan terus melakukan kontak," ujarnya.

Maduro tidak menyebut nama pejabat apa pun di pemerintahannya yang berpartisipasi dalam pertemuan dengan AS. Pemimpin sosialis itu mengatakan bahwa dia siap untuk bertemu dengan Trump untuk menormalkan hubungan, tawaran yang dia buat sebelumnya.

AS selama ini menganggap pemimpin oposisi, Juan Guaido, sebagai presiden Venezuela yang sah. AS selama ini mengklaim berupaya untuk memulihkan demokrasi di negara warisan Hugo Chavez tersebut.

Upaya berulang-ulang dari Guaido untuk menempatkan dirinya di istana presiden telah gagal, termasuk percobaan kudeta militer pada 30 April. Sementara pembicaraan yang disponsori oleh Norwegia antara oposisi dan pemerintah berjalan lambat dan ditangguhkan bulan ini oleh Maduro sebagai bentuk protes atas sanksi AS.

Venezuela terjerumus ke dalam krisis politik setelah dilanda krisis ekonomi berkepanjangan yang menyebabkan warganya eksodus ke negara tetangga. PBB memperkirakan bahwa setidaknya empat juta rakyat Venezuela telah meninggalkan negara mereka karena hiperinflasi dan kekurangan makanan serta obat-obatan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5784 seconds (0.1#10.140)