Ratusan Orang Gelar Aksi Dukungan untuk Demonstran Hong Kong di Sydney

Minggu, 18 Agustus 2019 - 16:18 WIB
Ratusan Orang Gelar Aksi Dukungan untuk Demonstran Hong Kong di Sydney
Ratusan Orang Gelar Aksi Dukungan untuk Demonstran Hong Kong di Sydney
A A A
SYDNEY - Ratusan orang menggelar aksi unjuk rasa di Sydney untuk mendukung demonstran pro demokrasi Hong Kong. Aksi ini dilakukan meski ada peringatan dari Beijing agar pemerintah dan pengunjuk rasa asing tidak ikut campur dalam masalah ini.

Sekitar 500 hingga 600 orang berkumpul di Taman Belmore Sydney pada hari Minggu (18/8/2019) sore, sementara di Hong Kong sendiri ratusan ribu orang tengah bersiap untuk berkumpul di kawasan pusat bisnis.

Lebih dari dua bulan aksi protes telah menunjukkan eskalasi kekerasan termasuk sikap brutal polisi yang sekarang sering menembakkan gas air mata dan menggunakan pentungan melawan pemrotes.

Sejumlah poster dalam aksi di Sydney menunjukkan kekhawatiran akan kebrutalan polisi. Para demonstran merujuk pada sukarelawan pertolongan pertama matanya terkena peluru karet yang ditembakkan oleh polisi Hong Kong

Seorang demonstran yang baru saja kembali dari aksi protes di Hong Kong mengatakan mereka berjuang untuk masa depan mereka, demokrasi, dan untuk hal-hal yang dulu di miliki sebelum kembali ke pangkuan China pada tahun 1997.

"Banyak warga Hong Kong berdarah untuk nilai-nilai seperti yang kita miliki di Australia hari ini," katanya seperti dikutip dari The Guardian.

Demonstran lain menguraikan tuntutan aksi demonstrasi Hong Kong yang sekarang berkembang seperti penarikan total rancangan undang-undang ekstradisi, penarikan semua tuduhan terhadap demonstran bahwa mereka terlibat dalam kerusuhan dan pembebasan tanpa syarat lebih dari 700 pemrotes yang ditangkap, dan membatalkan semua tuduhan.

Tuntutan lain adalah dilakukan penyelidikan independen terhadap kebrutalan polisi serta implementasi hak pilih universal untuk Hong Kong

"Para pengunjuk rasa Hong Kong harus menghadapi kebrutalan, mereka harus menghadapi penjara, mereka harus menghadapi penganiayaan, yang tidak pantas mereka dapatkan," kata seorang wanita.

Banyak demonstran di Sydney yang mengenakan topeng, waspada terhadap dugaan pengawasan oleh China terhadap warga yang secara terbuka mendukung Hong Kong.

Seorang pria berusia 45 tahun, yang menolak untuk menyebutkan namanya, mengatakan ia datang ke aksi demonstrasi karena dukungan dan solidaritas.

“Kami jauh dari Hong Kong. Ini yang paling bisa saya lakukan. Itu adalah sesuatu yang perlu saya lakukan untuk diri saya sendiri juga," ujarnya.

Pria itu mengatakan dia datang ke Australia dari Hong Kong dengan orang tuanya pada tahun 1986.

"Itu sebuah nilai. Ketidakadilan yang dihadapi para remaja Hong Kong saat ini. Mereka diperlakukan sebagai orang buangan dan tidak memiliki kepentingan dalam masyarakat," ucapnya.

Aksi protes itu terjadi hanya sehari setelah China mengirim peringatan kepada pengunjuk rasa dan pemerintah asing tentang keterlibatan dalam situasi Hong Kong. Beijing mengatakan setiap upaya untuk mengacaukan Hong Kong pasti akan gagal.

Duta Besar China untuk Australia, Cheng Jingye, mengatakan para pengunjuk rasa di Hong Kong telah menunjukkan perilaku radikal, keras dan ilegal yang telah sangat menginjak-injak aturan hukum dan mengancam kehidupan serta kemakmuran serta stabilitas Hong Kong.

"Tidak ada pemerintah yang bertanggung jawab yang akan duduk diam," katanya. "Urusan Hong Kong semata-mata urusan dalam negeri China," tegasnya.

Partai Buruh Australia telah meminta pemerintah untuk mengizinkan semua anggota parlemen federal untuk mengakses briefing tentang China, mengingat fokus tinggi pada hubungan saat ini.

Menteri Luar Negeri bayangan, Penny Wong mengatakan, fakta bahwa pendukung pemerintah adalah yang paling vokal dengan keprihatinan mereka tentang pemerintah China dan hubungan Australia dengan itu, adalah sebuah demonstrasi bahwa pemerintah telah gagal memimpin pembicaraan.

"Kami berada pada titik di mana hubungan itu lebih kompleks dan juga lebih penting," kata Wong kepada Insiders.

"Kita harus memiliki debat yang lebih baik," imbuhnya.

Pada hari Jumat Perdana Menteri Australia mengatakan aksi demonstrasi di Hong Kong adalah situasi yang memprihatinkan.

"Apa pun yang akan saya katakan hanya akan mendorong de-eskalasi situasi di Hong Kong, dan bagi mereka yang melakukan aksi protes untuk melakukannya secara damai, dan untuk itu agar dihormati," katanya.

Ribuan orang telah berkumpul di kota-kota Australia dalam beberapa hari terakhir, di kedua sisi kesenjangan. Perkelahian dan beberapa kekerasan dilaporkan, termasuk serangan terhadap kru ABC di Melbourne dan ancaman terhadap demonstran pro-Hong Kong oleh loyalis Beijing.

Saat orasi berlanjut, kerumunan kecil tertarik pada debat riuh di belakang mereka. Beberapa pria pro-Beijing membantah lima poin dengan seorang pengunjuk rasa. Seorang lelaki tua yang membawa bendera China mengatakan dia lahir di Malaysia tetapi mendukung China.

Polisi dengan cepat bergerak untuk membersihkan kerumunan, mendesak para pengunjuk rasa untuk mengabaikan mereka.

"Jangan biarkan itu merusak harimu," kata seorang. "Inilah sebabnya orang-orang tinggal di sini, kita bisa minta pendapat," ujarnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8354 seconds (0.1#10.140)