Dituduh Mencuri Teknologi Rudal AS, Begini Sindiran Balik Rusia

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 14:14 WIB
Dituduh Mencuri Teknologi Rudal AS, Begini Sindiran Balik Rusia
Dituduh Mencuri Teknologi Rudal AS, Begini Sindiran Balik Rusia
A A A
MOSKOW - Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton menuduh Rusia mencuri teknologi rudal hipersonik Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan senjata nuklirnya . Moskow tak terima dengan tuduhan itu dan menyindir balik perilaku Washington yang mencuri aset-aset diplomatik Rusia di banyak kota di Amerika .

Pakar militer dan Pemimpin Redaksi jurnal Arsenal of the Fatherland, Viktor Murakhovsky, mengatakan tuduhan Bolton tidak berdasar. Sebab, Rusia yang sebelumnya bernama Uni Soviet, sudah memulai proyek-proyek pengembangan misil hipersonik pada 1970-an.

"Teknologi hipersonik dalam negeri bergantung pada potensi ilmiah dan teknis raksasa yang diciptakan di Uni Soviet. Secara publik, perkembangan ini baru saja disebutkan oleh presiden Rusia tetapi sudah dimulai pada tahun 1970-an. Pekerjaan ini dilakukan baik untuk keperluan militer maupun untuk eksplorasi ruang angkasa," katanya, kepada kantor berita TASS.

Sindiran Moskow bahwa Washington menyita secara ilegal aset-aset diplomatik Rusia dilontarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.

"Akan menarik untuk melakukan perhitungan pada berapa banyak dan inovasi apa yang telah dicuri Amerika Serikat dari berbagai negara di dunia. Itulah yang akan saya lakukan di waktu luang saya. Kirimkan saya fakta-fakta sejarah yang menarik dan data kontemporer, dan kami akan menjumlahkannya," tulis Zakharova di halaman Facebook-nya pada hari Jumat yang dikutip TASS, Sabtu (17/8/2019).

"Karena masalah pencurian muncul di kepala John Bolton, maka saya akan mengingatkan dia bahwa Washington mencuri (aset) gedung-gedung Konsulat Jenderal Rusia dan kediaman Konsul Jenderal Rusia di San Francisco, misi perdagangan Rusia di Washington, kediaman Konsul Jenderal Rusia di Seattle, bersama dengan dua fasilitas diplomatik Rusia di Maryland dan New York," beber diplomat perempuan itu.

"Namun, apa yang jauh lebih penting, (AS) itu menculik sejumlah besar warga Rusia dari negara ketiga. Atau apakah itu bukan pencurian, Tuan Bolton? Lalu, pulangkanlah mereka," sambung Zakharova.

ohn Bolton, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan Rusia telah mencuri teknologi rudal jelajah hipersonik Amerika Serikat (AS). Tujuannya untuk mengembangkan senjata nuklirnya.

Tuduhan Bolton itu dilontarkan saat mengomentari ledakan uji coba misil di sebuah situs uji coba militer di wilayah utara Rusia pada 8 Agustus lalu. Ledakan itu menewaskan lima ahli nuklir Moskow.

Ledakan itu juga menyebabkan lonjakan radiasi, meski Moskow mengklaim tingkat radiasi sudah normal seperti sediakala.

Kremlin merahasiakan apa yang terjadi dalam ledakan misterius itu, meski badan atom negara setempat, Rosatom, mengonfirmasi bahwa itu ledakan uji coba mesin rudal jelajah. Pengamat asing menyimpulkan bahwa ledakan itu terjadi selama uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir.

"Jelas ada yang salah di sini," kata Bolton kepada Voice of America (VOA), media yang didanai AS, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Kamis (15/8/2019) pagi, merujuk pada ledakan di Laut Putih, Rusia.

"Itu contoh dari Rusia yang berusaha membuat kemajuan teknologi dalam kemampuan mereka untuk mengirimkan senjata nuklir," lanjut Penasihat Keamanan Nasional Presiden Donald Trump tersebut.

"Meskipun ekonomi Rusia kira-kira seukuran Belanda, masih cukup untuk pertahanan untuk tidak hanya memodernisasi persenjataan nuklir mereka, (tetapi) untuk membangun jenis baru kendaraan pengirim, kendaraan peluncur hipersonik, rudal jelajah hipersonik yang sebagian besar teknologinya dicuri dari Amerika," imbuh Bolton.

Para pakar yang bermarkas di AS dan pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya berspekulasi bahwa ledakan pada 8 Agustus itu melibatkan Burevestnik atau SSC-X-9-Skyfall, rudal jelajah yang ditenagai oleh reaktor nuklir ringan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4526 seconds (0.1#10.140)