Kesal Korut Terus Uji Coba Rudal, Korsel Kirim Peringatan

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 21:28 WIB
Kesal Korut Terus Uji Coba Rudal, Korsel Kirim Peringatan
Kesal Korut Terus Uji Coba Rudal, Korsel Kirim Peringatan
A A A
SEOUL - Korea Selatan menyerukan Korea Utara (Korut) untuk mengakhiri aksi provokasi. Korut baru saja kembali meluncurkan dua rudal pada Jumat (16/8/2019) pagi dan sebelumnya mengkritik pemimpin Korsel.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korsel, rudal jarak pendek yang tidak dikenal itu terbang sekitar 230 kilometer ke perairan terbuka. Ini menandai keenam kalinya Korut melakukan tes semacam itu sejak akhir Juli.

Menanggapi peluncuran terbaru tersebut, Korsel mengadakan pertemuan keamanan darurat. Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan para pejabat yang berpartisipasi meminta Korut untuk mengakhiri serangkaian peluncuran rudal atau berisiko meningkatkan ketegangan militer setelah lebih dari satu mereda dan terjadi dialog.

Yonhap juga menekankan pentingnya latihan militer bersama Korsel dengan Amerika Serikat (AS) yang sedang berlangsung, yang dipandang sebagai faktor yang memprovokasi Korut melakukan uji coba rudal, seperti dikutip dari Anadolu.

Secara terpisah, seorang pejabat presiden Korsel, yang dikutip oleh Yonhap, menjelaskan bahwa latihan bersama bulan ini terkait dengan rencana untuk mentransfer kendali militer penuh dari Washington ke Seoul.

Selain itu, pejabat itu mengatakan tidak pernah menginginkan mempersulit dialog, karena Korut langsung menghina Presiden Korsel Moon Jae-in.

Kantor berita KCNA milik pemerintah Pyongyang pada Jumat pagi menyampaikan pernyataan dari Komite negara untuk Reunifikasi Damai Negara. Pernyataan itu mengecam Moon Jae-in sebagai "pria kurang ajar" yang baru saja membaca apa yang ditulis oleh juniornya ketika ia memperbarui keinginan untuk dialog antar-Korea sehari sebelumnya.

Pernyataan Korut memutuskan untuk tidak mengadakan pembicaraan lebih lanjut dengan Korsel, bahkan ketika latihan militer sekutu selesai akhir bulan ini.

Pyongyang sebelumnya memperingatkan akan mengejar "jalan baru" jika Korsel dan AS mengadakan latihan, yang dimulai Senin lalu untuk periode selama 10 hari.

Presiden AS Donald Trump secara sepihak mengumumkan penghentian latihan militer bersama di Korsel setelah bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un di Singapura tahun lalu.

Latihan bulan ini menyusul kebuntuan yang panjang terkait usulan denuklirisasi Korut, tetapi Trump juga menunjukkan toleransi terhadap uji coba rudal jarak pendek Pyongyang.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3184 seconds (0.1#10.140)