Iran: Semua Musuh Harus Tinggalkan Wilayah Teluk Persia

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 01:14 WIB
Iran: Semua Musuh Harus Tinggalkan Wilayah Teluk Persia
Iran: Semua Musuh Harus Tinggalkan Wilayah Teluk Persia
A A A
TEHERAN - Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Muda Hossein Khanzadi memperingatkan agar semua musuh untuk mundur dari wilayah Teluk Persia atau akan menghadapi kekalahan yang memalukan.

"AS, Inggris dan rezim Zionis harus tahu bahwa front perlawanan Islam di laut sedang dibuat," kata Khanzadi, seperti dikutip dari Press TV, Jumat (16/8/2019).

Khanzadi memuji kewaspadaan yang tumbuh di antara negara-negara regional. Ia mengatakan bahwa mereka, hari ini, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kepentingan mereka sendiri, apa yang bisa mendorong mereka ke arah kerja sama maritim bersama dan ke arah melindungi kepentingan kolektif di wilayah tersebut.

“Musuh daerah harus tahu bahwa era penjarahan kekayaan daerah sudah berakhir. Para penjarah dengan demikian harus meninggalkan wilayah itu sesegera mungkin, jika tidak penarikan yang memalukan menunggu mereka,” ujarnya.

"Era aksi kemunafikan dan berkeliaran bebas di Teluk Persia telah berakhir," cetusnya.

Panglima Angkatan Laut Iran juga menggarisbawahi perlunya menjaga ketenangan dan keamanan di kawasan itu.

“Perdamaian dan keamanan kolektif di laut membutuhkan persahabatan, kerja sama, solidaritas, dan pemahaman kolektif tentang lingkungan maritim; namun, beberapa kekuatan arogan gagal untuk menyadari hal ini dan sayangnya mengeksploitasi laut untuk mengintimidasi dan memaksakan langkah-langkah keamanan tidak sah di sana,” ucapnya.

Amerika Serikat (AS) telah menyerukan dibentuknya kolisi internasional untuk berpatroli di Selat Hormuz. Hanya Israel dan Inggris yang menyambut seruan itu, sementara sejumlah sekutu AS tidak menerima dengan baik hal itu.

Washington mengklaim Teheran telah memainkan peran dalam dua serangan terpisah terhadap kapal tanker minyak di Teluk Oman pada Mei dan bulan Juni lalu, yang secara tegas ditolak Iran.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3751 seconds (0.1#10.140)