Seperempat Populasi Dunia Terancam Krisis Air

Senin, 12 Agustus 2019 - 06:08 WIB
Seperempat Populasi Dunia Terancam Krisis Air
Seperempat Populasi Dunia Terancam Krisis Air
A A A
LONDON - Hampir seperempat populasi dunia menghadapi krisis air dalam waktu dekat. Total 17 negara atau lebih dari seperempat penduduk bumi mengalami tekanan tinggi krisis air dan beberapa wilayah akan segera kekeringan.

Atlas Risiko Kekurangan Air yang dirilis World Resources Institute (WRI) menunjukkan krisis air, risiko kekeringan dan risiko banjir di penjuru dunia. "Agrikultur, industri dan kawasan mengonsumsi 80% air permukaan dan air bawah tanah di 17 negara yang mengalami dampak terburuk," papar laporan WRI.

"Saat permintaan melebihi suplai, bahkan saat terjadi guncangan kekeringan yang meningkat akibat perubahan iklim dapat memiliki konsekuensi besar seperti krisis di Cape Town, Sao Paulo dan Chennai.

Qatar, Israel, Lebanon, Iran, Yordania, Libya, Kuwait, Arab Saudi, Eritrea, Uni Emirat Arab (UEA), San Marino, Bahrain, India, Pakistan, Turkmenistan, Oman dan Botswana berada di kelompk negara dengan masalah air terparah.

"Masalah air menjadi krisis terbesar yang tak seorang pun membicarakannya. Ini konsekuensi yang paling mudah terlihat dalam ketidakamanan pangan, konflik dan migrasi serta ketidakadilan keuangan," ungkap Andrew Steer, CEO WRI. Dan, 27 negara lainnya yang mengalami masalah air adalah Yunani, Belgia, dan Portugal.

Timur Tengah dan Afrika Timur menjadi tempat bagi 12 negara paling krisis air. Adapun India berada di ranking 13 yang memiliki populasi tiga kali lebih besar dibandingkan 16 negara lainnya. "Krisis air terbaru di Chennai menjadi perhatian global tapi berbagai wilayah di India mengalami krisis air kronis," ujar Shashi Shekhar, mantan menteri air India.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Negara ini berada di peringkat 65 dalam kategori masalah air sedang. Tergabung bersama Indonesia di kelompok ini di antaranya Thailand (peringkat 45 terburuk), Bulgaria (54), China (56), Prancis (59), Jerman (62), Denmark (64), dan Venezuela (67).

Sementara itu ada 32 negara dengan status masalah air sedang-ringan, di antaranya Korea Utara (69), Amerika Serikat (71), Sri Lanka (77), Filipina (83), Argentina (92), Rusia (94), dan Somalia (100). Namun, meski negara-negara tersebut tidak memiliki masalah air yang tak terlalu parah, beberapa wilayah masih mengalami krisis. Di AS misalnya, negara bagian New Mexico mengalami masalah air mirip dengan Uni Emirat Arab.

Sedangkan, negara yang berada di peringkat teratas tanpa masalah air adalah Suriname. Di belakang negara yang berada di Amerika Selatan tersebut adalah Liberia, Jamaika, Islandia dan Guyana. Selandia Baru, Swiss, Vietnam, Finlandia, Bhutan, Norwegia, Republik Kongo, Uruguay, Paraguay serta Togo juga berada di kelompok negara minim masalah air.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5662 seconds (0.1#10.140)