Erdogan: Tak Ada Bukti Sistem Rudal S-400 Rusia Bahayakan Jet F-35

Selasa, 06 Agustus 2019 - 18:36 WIB
Erdogan: Tak Ada Bukti...
Erdogan: Tak Ada Bukti Sistem Rudal S-400 Rusia Bahayakan Jet F-35
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan tidak ada bukti konkret dari klaim Amerika Serikat (AS) bahwa sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia membahayakan pesawat jet tempur siluman F-35 maupun sistem senjata NATO.

Turki telah membeli senjata pertahanan canggih Rusia tersebut dan memicu ketegangan hubungan antara Ankara dan Washington—sekutu di keanggotaan NATO. Pembelian sistem rudal itulah yang membuat AS mengeluarkan Turki dari program konsorsium bersama F-35. Para pejabat Washington bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Ankara.

Berbicara kepada para diplomat Turki di Ankara pada hari Selasa (6/8/2019) seperti dikutip Reuters, Erdogan mengatakan bahwa ia percaya Presiden AS Donald Trump tidak akan membiarkan hubungan Turki-AS "menjadi tawanan" untuk masalah pembelian S-400.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada wartawan bahwa upaya Washington untuk menghubungkan pembelian S-400 dengan partisipasi Turki dalam program pesawat tempur F-35 sepenuhnya tidak sesuai dengan semangat aliansi Turki-AS. Dia berharap bahwa kedua negara dapat menyelesaikan masalah ini dalam konteks hubungan persahabatan yang ada.

Turki telah menginvestasikan lebih dari USD1,25 miliar ke dalam produksi pesawat generasi kelima tersebut. Ankara juga telah terlibat dalam produksi beberapa komponen untuk pesawat siluman itu dan telah berencana untuk membeli 120 unit.

Namun, pada bulan lalu, setelah dimulainya pengiriman komponen S-400 ke Turki, AS mengumumkan bahwa Washington membatalkan penjualan jet tempur F-35 Ankara. Gedung Putih kemudian mempertimbangkan sanksi terhadap Ankara di bawah undang-undang sanksi bernama Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) 2017.

Para pejabat Turki telah mengecam keputusan Washington terhadap Ankara soal F-35 sebagai tindakan ilegal, dan memperingatkan bahwa keputusan itu akan membahayakan hubungan strategis antara kedua sekutu NATO.

Akhir bulan lalu, Erdogan memperingatkan bahwa Ankara mempertimbangkan kembali untuk melanjutkan pesanan besar pesawat Boeing jika Washington menjatuhkan sanksi terkait pembelian S-400.

Presiden Trump tidak menyalahkan Turki karena membeli S-400 buatan Rusia. Menurutnya, ada "banyak keadaan" yang mendorong Ankara untuk menjalankan kesepakatan pembelian sistem rudal itu dengan Rusia.

Selama pertemuan tatap muka baru-baru ini dengan Erdogan, Trump menyalahkan Presiden Barack Obama terkait kisruh akuisisi S-400 Rusia oleh Turki. Menurut Trump, Ankara sejatinya akan lebih memilih untuk membeli sistem rudal Patriot AS, tetapi tidak ditawari kesepakatan pembelian oleh pemerintah Obama sampai akhirnya terlambat.

Para pejabat AS dan NATO telah berulang kali memperingatkan bahwa kehadiran S-400 di Turki akan memungkinkan Rusia untuk mengumpulkan informasi sensitif tentang sistem senjata NATO, serta pesawat tempur F-35 dan kemampuan silumannya. Pada bulan Mei, seorang pejabat senior Pentagon mengatakan penyebaran S-400 di Turki akan "menghancurkan", baik untuk program F-35 dan dalam hal kelanjutan interoperabilitas Turki dengan NATO.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8275 seconds (0.1#10.140)