Serangan Al-Shabaab Tewaskan Wali Kota Mogadishu

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 04:27 WIB
Serangan Al-Shabaab Tewaskan Wali Kota Mogadishu
Serangan Al-Shabaab Tewaskan Wali Kota Mogadishu
A A A
MOGADISHU - Wali Kota Mogadishu, Abdirahman Omar Osman, tewas setelah terluka dalam serangan bom bunuh diri di kantor Wali Kota pada 24 Juli lalu. Kelompok al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan yang diduga menargetkan utusan PBB untuk Somalia.

Seorang bomber wanita berhasil lolos dari pemeriksaan keamanan dan memasuki kantor Wali Kota pada 24 Juli lalu, menewaskan enam orang dan melukai Osman. Osman sempat diterbangkan ke Doha, Qatar, untuk menjalani perawatan namun nyawanya tidak tertolong.

"Walikota Mogadishu telah meninggal hari ini di Qatar. Semoga Allah mengistirahatkan jiwanya. Yang terluka lainnya masih dirawat di sana di Qatar," ujar juru bicara pemerintah daerah Mogadishu, Saleh Omar Hassan, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Jumat (2/8/2019).

Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed menyatakan tiga hari berkabung untuk Osman dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang.

Ucapan belasungkawa datang dari sejumlah pihak, termasuk dari misi diplomatik Amerika Serikat (AS). Lewat akun Twitternya, Kedubes AS menggambarkan Osman sebagai advokat yang tak kenal lelah untuk orang-orang Mogadishu dan semua warga Somalia.

Duta Besar Inggris untuk Somalia, Ben Fender, menggunakan nama panggilan Osman Yarisow ("insinyur muda"). "Kami akan bergandengan tangan untuk menyelesaikan pekerjaan yang Anda mulai," tweetnya.

Osman melarikan diri ke Inggris saat perang saudara pecah di Somalia pada tahun 1991. Ia kemudian memperoleh gelar teknik dan menjadi anggota dewan Partai Buruh di London.

Ia kemudian kembali ke Somalia sekitar tahun 2010 dan bertugas pertama kali, dari dua jabatan yang pernah diembannya, sebagai Menteri Informasi Somalia.

Osman diangkat sebagai Wali Kota Ibu Kota Somalia pada tahun 2018 dan mulai merekonstruksi puing-puing jalan di Mogadishu.

Duta Besar Inggris untuk Somalia Ben Fender mengatakan Osman memperkenalkan lebih banyak langkah untuk mencegat potensi bom mobil dan mencoba menemukan tanah, tempat berlindung dan pekerjaan bagi mereka yang melarikan diri dari konflik.

Beberapa hari sebelum serangan terhadap kantor Wali Kota, sebuah bom mobil meledak di sebuah pos pemeriksaan dekat bandara internasional Somalia. Peristiwa itu menewaskan 17 orang dan melukai lebih dari dua lusin lainnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4504 seconds (0.1#10.140)