Turki Miliki S-400 Rusia, Prancis Ingin Kerahkan Sistem Rudal Eropa

Sabtu, 27 Juli 2019 - 03:17 WIB
Turki Miliki S-400 Rusia, Prancis Ingin Kerahkan Sistem Rudal Eropa
Turki Miliki S-400 Rusia, Prancis Ingin Kerahkan Sistem Rudal Eropa
A A A
ANKARA - Prancis akan mengerahkan sistem pertahanan rudal udara SAMP/T yang diproduksi oleh konsorsium Prancis-Italia, Eurosam, di wilayah selatan Turki. Rencana itu muncul setelah Ankara menerima pasokan sistem pertahanan S-400 Rusia.

Seorang pejabat militer Turki yang mengetahui rencana Prancis tersebut mengungkapkannya kepada Reuters dalam kondisi anonim. Pejabat itu tidak merinci jangka waktu untuk penyebaran sistem SAMP/T.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengumumkan bahwa negaranya memang menegosiasikan kesepakatan mengenai penyebaran SAMP/T dengan Prancis pada 22 Mei. Dia menegaskan inisiatif tersebut berasal dari Paris, bukan dari Ankara.

"Prancis menyarankan untuk mengerahkan satu skuadron SAMP/T di Turki. Saat ini, di Incirlik, ada satu skuadron sistem rudal Patriot Spanyol dan baterai SAMP/T Italia di Kahramanmaras. Prancis mengusulkan untuk melihat dua tempat ini sebagai kemungkinan (lokasi) penempatan untuk sistemnya," katanya, yang dilansir Jumat (26/7/2019).

Rusia baru saja menyelesaikan pengiriman tahap pertama dari sistem pertahanan udara S-400 ke Turki berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada bulan Desember 2017. Amerika Serikat (AS) menekan Turki untuk membatalkan kesepakatan itu dengan alasan ketidakcocokan S-400 dengan sistem NATO dan menjadi ancaman mereka terhadap jet tempur siluman F-35 yang dipesan Ankara.

Turki menawarkan Washington untuk membentuk kelompok kerja untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi AS tidak pernah menerima tawaran itu. Sebaliknya, Gedung Putih memutuskan untuk menangguhkan partisipasi Turki dalam program F-35, di mana Ankara berinvestasi besar-besaran, dan mengancam negara itu dengan sanksi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara memilih S-400 karena Rusia menawarkan kesepakatan yang lebih baik daripada yang ditawarkan AS. Namun, Erdogan mencatat bahwa negaranya masih bersedia membeli Patriot dari Washington selama ada kesepakatan yang cocok.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4778 seconds (0.1#10.140)