Tak Cuma Satu, AS Diduga Tembak Jatuh Dua Drone Iran Pekan Lalu

Rabu, 24 Juli 2019 - 01:54 WIB
Tak Cuma Satu, AS Diduga Tembak Jatuh Dua Drone Iran Pekan Lalu
Tak Cuma Satu, AS Diduga Tembak Jatuh Dua Drone Iran Pekan Lalu
A A A
WASHINGTON - Kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Boxer, tak hanya menembak jatuh satu pesawat nirawak atau drone Iran di Selat Hormuz pada pekan lalu. Kepala Komando Pusat Amerika Serikat Jenderal Kenneth McKenzie menduga ada drone kedua Teheran yang ditembak jatuh.

Washington menyatakan bahwa pada hari Kamis pekan lalu sebuah kapal perang Angkatan Laut-nya telah menghancurkan sebuah pesawat tak berawak Iran di Selat Hormuz setelah pesawat itu menimbulkan ancaman terhadap kapal tersebut. Namun, Iran mengatakan tidak memiliki informasi tentang hilangnya sebuah pesawat tak berawak.

"Kami yakin kami menjatuhkan satu drone, kami menduga telah menjatuhkan yang kedua," kata Jenderal McKenzie kepada CBS News dalam sebuah wawancara.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa USS Boxer diduga telah menjatuhkan drone kedua pada pekan lalu, meskipun mereka masih bekerja untuk mengonfirmasi hal tersebut.

"Kami menjatuhkan satu pasti...Mungkin ada yang kedua," kata pejabat itu, yang dilansir Rabu (24/7/2019).

Ketegangan di wilayah Teluk Persia sangat tinggi, di mana ada kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan Iran dapat terjebak dalam perang.

Amerika Serikat menyalahkan Iran atas serangkaian serangan sejak pertengahan Mei lalu terhadap kapal-kapal tanker minyak dan kargo di sekitar Selat Hormuz. Teheran menolak tuduhan itu.

Iran pada bulan Juni menembak jatuh pesawat nirawak mata-mata AS, RQ-4 Global Hawk di atas Selat Hormuz dengan rudal. Iran mengklaim pesawat tak berawak itu berada di wilayah udaranya, tetapi Washington mengatakan pesawat tersebut terbang di wilayah udara internasional.

Presiden Donald Trump mengatakan pada saat itu Amerika Serikat hampir meluncurkan serangan militer terhadap Iran sebagai balasan atas jatuhnya pesawat tak berawak AS. Namun, dia membatalkannya pada menit-menit akhir setelah seorang jenderal memberi tahu bahwa serangan itu bisa membunuh sekitar 150 warga Iran.

Meningkatnya penggunaan drone oleh Iran dan sekutunya untuk pengawasan dan serangan di Timur Tengah telah meningkatkan alarm bagi Washington.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5401 seconds (0.1#10.140)