Keluar dari Perjanjian Nuklir, AS Bikin Jerman Geleng-geleng Kepala

Jum'at, 19 Juli 2019 - 04:37 WIB
Keluar dari Perjanjian Nuklir, AS Bikin Jerman Geleng-geleng Kepala
Keluar dari Perjanjian Nuklir, AS Bikin Jerman Geleng-geleng Kepala
A A A
PETERSBERG - Berlin masih tidak memahami keputusan Amerika Serikat (AS) untuk keluar dari perjanjian nuklir Iran. Meski begitu, Jerman mendesak Teheran untuk terus mematuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan yang ditandatangi pada tahun 2015 lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Mass, terkait hasil pembicaraan dengan koleganya dari Rusia Sergey Lavrov.

"Kami telah mengatakan sebelumnya bahwa kami tidak memahami langkah oleh AS ini. Ini tidak berubah," kata Maas.

"Eskalasi di wilayah ini bukan untuk kepentingan siapa pun," tambahnya seperti dikutip dari TASS, Jumat (19/7/2019).

Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 pada 8 Mei 2018 karena tidak memuat pengaturan tentang program rudal balistik dan penyebaran pengaruh Iran di Timur Tengah. Keputusan itu diiringi dengan pemberlakukan sejumlah sanksi terhadap Iran.

AS kemudian mengirim ribuan pasukan tambahan, pembom berkemampuan nuklir B-52, dan jet tempur canggih ke Timur Tengah. AS beralasan pengerahan militernya guna mencegah apa yang disebutnya sebagai serangan dari Iran.

Ketegangan di Timur Tengah membuncah setelah terjadi serangkaian serangan terhadap sejumlah kapal tanker di Selat Hormuz. AS menuding Iran berada di balik seranga-serangan tersebut, yang ditolak dengan tegas oleh Teheran.

Ketakutan perang akan pecah diantara dua negara bermusuhan ini hampir menjadi kenyataan setelah Iran menembak jatuh drone milik AS yang disebut telah melanggar batas wilayah. Presiden Trump sempat memerintahkan serangan balasan sebelum kemudian dibatalkan pada detik-detik terakhir.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3745 seconds (0.1#10.140)