Ulama Teheran: Iran Segera 'Tampar Wajah' Inggris

Sabtu, 13 Juli 2019 - 02:48 WIB
Ulama Teheran: Iran Segera Tampar Wajah Inggris
Ulama Teheran: Iran Segera 'Tampar Wajah' Inggris
A A A
TEHERAN - Seorang ulama Teheran mengatakan Iran segera "menampar wajah" Inggris karena merampas kapal supertanker minyak Grace 1 di perairan Gibraltar beberapa hari lalu. Kapal itu sampai saat ini belum dibebaskan.

"Pendirian kuat Iran akan segera menampar wajah Inggris karena berani merebut tanker minyak Iran," kata ulama Kazem Sedighi dalam khotbahnya di hadapan para jamaah salat Jumat di Teheran, kemarin (12/7/2019).

Tak lama setelah komentar Sedighi, Sky News melaporkan bahwa Inggris akan mengirim kapal perang kedua ke Teluk Persia di tengah meningkatnya ketegangan London dan Teheran.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kapal perang HMS Duncan akan berlayar ke Teluk Persia dalam beberapa hari ke depan untuk bergabung dengan kapal fregat HMS Montrose.

"Sebagai bagian dari keberadaan lama kami di Teluk, HMS Duncan sedang dikerahkan ke wilayah tersebut untuk memastikan kami mempertahankan kehadiran keamanan maritim yang berkelanjutan sementara HMS Montrose keluar dari tugas untuk pemeliharaan dan pergantian awak," bunyi pernyataan pemerintah Iran.

"Ini akan memastikan bahwa Inggris bersama mitra internasional dapat terus mendukung kebebasan navigasi untuk kapal yang transit melalui pengiriman vital ini."

Sebelumnya Iran medesak Inggris untuk segera membebaskan kapal supertanker minyak Grace 1 yang disita oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris pekan lalu karena dicurigai melanggar sanksi Eropa dengan membawa minyak ke Suriah. Kementerian Luar Negeri Iran menuduh London memainkan "permainan berbahaya".

Komentar itu muncul sehari setelah polisi di Gibraltar, wilayah Inggris di luar negeri di ujung selatan Spanyol, mengatakan bahwa mereka menangkap kapten dan kepala petugas kapal supertanker Grace 1.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa dalih hukum untuk penangkapan itu tidak sah. "Pembebasan kapal tanker itu demi kepentingan semua negara," ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5296 seconds (0.1#10.140)