Sengatan Gelombang Panas di Eropa Mulai Makan Korban

Minggu, 30 Juni 2019 - 08:23 WIB
Sengatan Gelombang Panas di Eropa Mulai Makan Korban
Sengatan Gelombang Panas di Eropa Mulai Makan Korban
A A A
MADRID - Gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa mulai memakan korban. Setidaknya tiga orang dilaporkan meninggal karena dugaan heatstroke atau sengatan panas di Italia dan Spanyol.

Laporan itu datang saat gelombang panas yang menyengat benua itu memecahkan rekor, dengan Prancis mencatat rekor suhu terpanas lebih dari 45 derajat Celcius pada hari Jumat lalu.

Baca Juga: Gelombang Panas Eropa: Suhu 45,9C Panggang Prancis

Seorang pekerja pertanian berusia 17 tahun di kota Andalusia, Spanyol pingsan karena sengatan panas saat memanen gandum.

Remaja itu mengeluh merasa pusing, dan berenang di kolam terdekat, sebelum ia jatuh kemudian kejang-kejang. Dia dilarikan ke rumah sakit tetapi kemudian meninggal karena dugaan sengatan panas.

Masih di Spanyol, seorang lelaki berusia 93 tahun pingsan dan meninggal di tengah jalan di kota Valladolid. Polisi setempat mengatakan penyebab kematiannya adalah sengatan panas.

Di Milan, Italia, seorang pria tunawisma berusia 72 tahun ditemukan tewas di samping stasiun kereta api.

Gelombang panas terburuk di benua itu telah mendorong para pejabat kesehatan untuk mendesak penduduk untuk tetap di dalam rumah dan minum air setiap saat.

Perancis mencatat suhu terpanas yang pernah mencapai 44,3C, dengan sekolah-sekolah di Paris menyirami siswanya dengan air.

Sebuah laporan oleh CBS News mengatakan panti jompo di Prancis telah dilengkapi dengan sensor hidrasi untuk melawan panas terik.

Temperatur negara yang melonjak telah memecahkan rekor nasional sebelumnya yaitu 44,1 derajat Celcius, selama gelombang panas Agustus 2003, menurut badan cuaca nasional Meteo-France.

Etienne Kapikian dari Meteo-Prancis mengatakan, "sangat mungkin" rekor itu akan dikalahkan lagi hari ini karena masih relatif pagi.

"(Suhu) akan terus naik dan, di beberapa tempat, kita bisa melewati 44C," katanya seperti dilansir dari News.com.au, Minggu (30/6/2019).

Setidaknya empat orang juga tewas di Jerman dalam kecelakaan pemandian umum - yang diyakini tenggelam.

Di Catalonia, petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran hutan yang diyakini telah dimulai ketika tumpukan pupuk kandang di sebuah peternakan ayam secara spontan terbakar dalam panas yang ekstrem.

Pusat Carpentras hampir sepi di tengah hari, dengan pemilik kafe memandang teras kosong yang biasanya penuh sesak.

"Kami belum pernah melihat ini," seru seseorang.

Banyak yang menyalahkan krisis cuaca yang tiba-tiba ini pada perubahan iklim, dengan para ilmuwan memperingatkan bahwa peningkatan penggunaan bahan bakar fosil manusia dapat membuat gelombang panas lebih sering terjadi dalam waktu dekat.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4440 seconds (0.1#10.140)