Rusia Uji Coba 'Radar Siluman' yang Tak Terlihat Pesawat Musuh

Minggu, 30 Juni 2019 - 05:51 WIB
Rusia Uji Coba Radar Siluman yang Tak Terlihat Pesawat Musuh
Rusia Uji Coba 'Radar Siluman' yang Tak Terlihat Pesawat Musuh
A A A
MOSKOW - Insinyur dari perusahaan pertahanan Rusia, OKB Planeta, telah mengembangkan dan menguji sistem radar pasif baru yang tidak terlihat oleh pesawat berawak dan drone. Direktur perusahaan, Alexander Petrov, mengatakan "radar siluman" itu dirancang untuk tidak terdeteksi pesawat musuh.

Sistem radar yang dijuluki Tropa—bahasa Rusia untuk "Path" atau "Trail"—beroperasi tanpa pemancar, dan dapat menerima sinyal dari objek terdekat, termasuk infrastruktur sipil.

"Idenya sederhana—untuk menggunakan refleksi dari menara untuk siaran televisi dan komunikasi seluler," kata Petrov. "Dengan kata lain, radar beroperasi dengan penerimaan dan tidak memancarkan apa pun itu sendiri, yang berarti bahwa itu tidak dapat dilihat atau didengar," lanjut Petrov, seperti dikutip Sputniknews, Minggu (30/6/2019).

Menurut perusahaan itu, sistem radar baru ini telah diuji, dan berhasil mengintersepsi sinyal yang dipancarkan oleh pesawat di Tver—sebuah kota di Rusia yang berjarak sekitar 150 km barat laut Moskow—dengan bantuan menara komunikasi lokal.

"Ada minat di antara pelanggan potensial," kata Petrov, mengacu pada pembeli swasta yang kemungkinan tidak ingin dimata-matai oleh drone yang telah menyatakan minatnya pada sistem radar tersebut.

OKB Planeta adalah anak perusahaan dari RTI Systems, kontraktor pertahanan utama Rusia. RTI System sendiri merupakan bagian dari AFK Sistema, holding terdiversifikasi yang diperdagangkan secara publik.

Dalam dua dekade terakhir, doktrin militer Barat dalam operasi melawan negara-negara seperti Yugoslavia, Irak, dan Libya telah mengharuskan penghapusan infrastruktur radar militer negara-negara tersebut sebelum operasi udara lebih lanjut dapat dilanjutkan.

Taktik militer Barat itu membuat sistem pertahanan udara menjadi "buta" dan tunduk pada penghancuran yang relatif aman oleh pesawat pasukan penyerang dan memberikan superioritas udara total di pihak penyerang.

Jika suatu sistem seperti Tropa dapat disempurnakan, diproduksi dan ditawarkan untuk ekspor, itu akan menguntungkan negara-negara miskin yang tidak mampu membeli sistem pertahanan udara canggih yang berlapis-lapis.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4260 seconds (0.1#10.140)