Percobaan Kudeta di Ethiopia, Lebih dari 260 Orang Ditangkap

Sabtu, 29 Juni 2019 - 19:29 WIB
Percobaan Kudeta di Ethiopia, Lebih dari 260 Orang Ditangkap
Percobaan Kudeta di Ethiopia, Lebih dari 260 Orang Ditangkap
A A A
ADDIS ABABA - Pemerintah Ethiopia mengkonfirmasi bahwa lebih dari 260 orang telah ditangkap karena kudeta yang gagal di wilayah utara Amhara. Penangkapan termasuk juru bicara partai politik yang mendukung kelompok etnis Amhara.

"212 tersangka ditangkap sehubungan dengan upaya kudeta di wilayah Amhara sementara 43 orang ditahan di Addis Ababa - penyelidikan masih berlangsung dengan potensi penangkapan lebih lanjut," bunyi pernyataan Kantor Perdana Menteri Abiy Ahmed di Twitter seperti dilansir dari Deutsche Welle, Sabtu (29/6/2019).

Presiden Desalegn Chane kepada kantor berita Reuters mengatakan salah satu tersangka termasuk Christian Tadele dari Gerakan Nasional Amhara (NAMA).

NAMA didirikan pada 2018 untuk menentang partai Amhara, yang berada dalam koalisi yang berkuasa. NAMA terus meningkat popularitasnya.

Lusinan orang telah terbunuh sejak upaya kudeta pada hari Sabtu pekan lalu, ketika seorang milisi mencoba merebut kekuasaan di Ibu Kota daerah Bahir Dar. Presiden Amhara, jaksa agung, dan jenderal semua ditembak dan dibunuh.

Kemudian pada hari itu, di Ibu Kota Addis Ababa, kepala staf militer dan seorang pensiunan jenderal dibunuh dalam apa yang dikatakan pemerintah sebagai serangan terkait.

Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Nasional Ethiopia, Adem Mohammed, telah ditunjuk sebagai kepala staf militer yang baru pada hari Jumat kemarin.

Sejak menjabat tahun lalu, Perdana Menteri Abiy telah membebaskan ribuan tahanan politik dan berupaya membuka lanskap politik di Ethiopia. Dia juga telah mereformasi undang-undang anti-terorisme yang telah lama diklaim oleh para kritikus dan analis sebagai alat penindasan sistematis terhadap suara-suara oposisi.

Sementara beberapa pihak telah memuji reformasinya, yang lain mengklaim bahwa mereka secara selektif hanya menguntungkan beberapa kelompok etnis Ethiopia dan dengan demikian memanaskan ketegangan etnis yang sudah berlangsung lama.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3233 seconds (0.1#10.140)