Khamenei Cemooh Tawaran Negosiasi Trump

Kamis, 27 Juni 2019 - 11:14 WIB
Khamenei Cemooh Tawaran Negosiasi Trump
Khamenei Cemooh Tawaran Negosiasi Trump
A A A
TEHERAN - Pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mencerca usulan negosiasi untuk meredakan ketegangaan antara negaranya dengan Amerika Serikat (AS). Ini adalah komentar pertama Khamenei setelah dijatuhi sanksi oleh Presiden AS Donald Trump.

"Jika kita sepakat dalam negosiasi untuk tuntutan mereka, mereka akan membuat negara ini sengsara," kata Khamenei, dengan alasan Washington berusaha untuk melucuti Iran dari kemampuan ekonomi dan pertahanannya.

"Dan jika kita tidak melakukannya, mereka akan terus menciptakan kegilaan politik, memicu propaganda dan memberikan tekanan," imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/6/2019).

Khamenei berbicara setelah para pejabat Iran mengatakan puing-puing pesawat tak berawak A.S ditemukan empat mil di dalam perairan teritorialnya, menawarkan salah satu laporan paling rinci tentang insiden yang membawa Timur Tengah ke ambang perang.

"Setelah penembakan drone, tindakan awal diambil dan lokasinya diidentifikasi," Brigadir Jenderal Majid Fakhri, kepala Organisasi Geografis Angkatan Bersenjata Iran, dikutip mengatakan oleh kantor berita semi-resmi Tasnim.

Trump pada Selasa lalu menyatakan ia membatalkan rencana serangan terhadap Iran setelah sebelumnya telah menyetujuinya. Menurunya serangan militer yang dilakukan sebagai tindakan balasan atas ditembak jatuhnya pesawat drone AS tidak proporsional.

Meski begitu, Trump menjatuhkan sanksi kepada pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei dan sejumlah pejabat tinggi Iran lainnya.

Ketegangan melonjak di Teluk sejak Mei, ketika pemerintahan Trump mencabut keringanan impor minyak Iran, menekan ekonominya setahun setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang dimaksudkan untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.

Sementara itu, serentetan serangan terhadap tanker minyak di dekat Selat Hormuz, chokepoint pengiriman, telah mengguncang wilayah itu dan mendorong kenaikan harga minyak. AS menyalahkan serangan-serangan itu kepada Iran, yang menyangkal keterlibatannya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3311 seconds (0.1#10.140)