Sentil Saudi, Khamenei: Dukung 'Deal of the Century' AS Pengkhianat Islam

Kamis, 06 Juni 2019 - 08:48 WIB
Sentil Saudi, Khamenei: Dukung Deal of the Century AS Pengkhianat Islam
Sentil Saudi, Khamenei: Dukung 'Deal of the Century' AS Pengkhianat Islam
A A A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam proposal perdamaian Israel-Palestina rancangan Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai "Deal of the Century" atau "Kesepakatan Abad Ini". Dia juga memperingatkan Bahrain dan Arab Saudi bahwa pendukung proposal Washington itu akan menjadi pengkhianat dunia Islam.

Pernyataan keras Khamenei itu disampaikan dalam pidato Idul Fitri. Dia mengatakan "Deal of the Century" AS tak akan pernah terwujud.

Seperti diketahui, AS sedang bersiap menggelar konferensi ekonomi di Bahrain akhir bulan ini. Konferensi itu dilaporkan membahas penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan menyodorkan proposal "Deal of the Century".

"Tujuan konferensi ini adalah untuk mewujudkan rencana pengkhianatan Amerika yang pengecut di Palestina yang mereka namakan 'Deal of the Century'," kata Khamenei dalam pidatonya.

"'Deal of the Century' insya Allah, tidak pernah terwujud... ini adalah pengkhianatan besar (terhadap) dunia Islam. Kami berharap para pemimpin Bahrain dan (Arab) Saudi akan menyadari betapa sulitnya langkah yang mereka lewati dan betapa berbahayanya itu bagi masa depan mereka," uajr Khamenei, seperti dikutip ynetnews, Kamis (6/6/2019).

Sekutu AS; Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan menghadiri konferensi Bahrain pada 25-26 Juni. Namun, Palestina memboikotnya dan mendorong negara-negara Arab lainnya untuk menjauh.

Bahrain menegaskan satu-satunya tujuan mereka untuk menjadi tuan rumah lokakarya "Peace for Prosperity" itu adalah untuk membantu Palestina. "Meningkatkan sumber daya mereka untuk mencapai aspirasi sah mereka," kata pemerintah Bahrain yang menegaskan bahwa negara tersebut terus mendukung tujuan Palestina untuk memiliki negara yang merdeka.

Palestina memutuskan semua kontak dengan pemerintahan Trump sejak presiden Amerika itu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada bulan Desember 2017.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4977 seconds (0.1#10.140)