Maduro Ogah Lengser, Senator AS Serukan Invasi Venezuela

Jum'at, 24 Mei 2019 - 06:13 WIB
Maduro Ogah Lengser, Senator AS Serukan Invasi Venezuela
Maduro Ogah Lengser, Senator AS Serukan Invasi Venezuela
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump perlu memperingatkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mengundurkan diri atau menghadapi invasi militer AS yang mirip dengan invasi 1983 atas Grenada yang diperintahkan oleh mantan Presiden Ronald Reagan. Hal itu dikatakan oleh Senator Lindsey Graham dalam sebuah siaran pers.

"Pada 1980-an, dihadapkan dengan intervensi Kuba di Grenada, Presiden Reagan melakukan intervensi militer, memastikan Grenada tidak menjadi negara satelit Kuba," kata Graham.

"Amerika Serikat harus bersedia melakukan intervensi di Venezuela seperti yang kami lakukan di Grenada," imbuhnya seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (24/5/2019).

Untuk diketahui pada tahun 1983, 8.000 tentara AS berhasil mengalahkan 700 tentara Kuba dalam waktu seminggu di Grenada, sebuah pulau kecil Karibia sekitar 100 mil dari Venezuela, dan mengatur perubahan rezim.

Graham mengatakan jika Trump menaruh perhatian baik pada Kuba dan Maduro, itu akan mengirimkan pesan yang jelas kepada para diktator dan penguasa lalim bahwa AS memiliki arti seperti yang dikatakannya.

Krisis di Venezuela dimulai pada bulan Januari, setelah Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara dan melancarkan protes politik. Maduro, pada gilirannya, menuduh Amerika Serikat berusaha untuk merencanakan kudeta dan mendapatkan akses ke cadangan minyak negara melalui membawa politisi boneka ke kekuasaan.

Rusia, China, Kuba, Bolivia, Turki, dan sejumlah negara lain telah menyuarakan dukungan mereka untuk Maduro yang terpilih secara konstitusional sebagai satu-satunya presiden Venezuela yang sah.

Sedangkan Trump telah mendukung pemerintah sementara Presiden Juan Guaido yang memproklamirkan diri dan membentuk koalisi internasional, termasuk Organisasi Negara-negara Amerika, untuk menuntut pengunduran diri Maduro. Namun, upaya itu gagal membujuk mayoritas rakyat Venezuela dan militer negara tersebut agar Maduro mengundurkan diri.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4897 seconds (0.1#10.140)