Retas TV untuk Eurovision Israel, Hacker Umbar Ancaman Rudal

Kamis, 16 Mei 2019 - 03:25 WIB
Retas TV untuk Eurovision Israel, Hacker Umbar Ancaman Rudal
Retas TV untuk Eurovision Israel, Hacker Umbar Ancaman Rudal
A A A
TEL AVIV - Situs web stasiun televisi KAN Israel yang menyiarkan langsung semifinal Kontes Lagu Eurovision diretas. Para hacker mengeluarkan ancaman bahwa lokasi kontes yang berada di Tel Aviv menjadi target serangan rudal.

Situs diretas pada Selasa malam—tepat ketika putaran pertama kompetisi dimulai—dengan muncul peringatan palsu dari tentara Israel yang menyatakan serangan rudal akan datang.

"Risiko Serangan Rudal, Silakan Berlindung," bunyi pesan peringatan palsu yang muncul di layar televisi. "Israel TIDAK Aman. Anda Bisa Lihat!," lanjut pesan tersebut dengan sebagian menggunakan huruf kapital sebagai penegasan.

Peringatan itu disertai dengan animasi yang menunjukkan ledakan di kota Tel Aviv.

"Kami tahu bahwa pada tahap tertentu ada upaya, tampaknya oleh Hamas, untuk mengambil alih siaran digital kami," kata kepala eksekutif KAN, Eldad Koblenz, kepada Army Radio.

"Tapi saya senang untuk mengatakan bahwa dalam beberapa menit kami berhasil mengambil kendali atas fenomena ini," imbuh dia, yang dilansir The Guardian, Kamis (16/5/2019).

Faksi Hamas yang menguasai Jalur Gaza, Palestina, tidak memberikan komentar.

Hamas telah berperang tiga kali dengan Israel sejak mengambil alih kekuasaan di Gaza pada 2007, dan telah sering melakukan serangan selama tahun lalu ketika tentara Israel secara teratur mengebom wilayah Palestina tersebut.

Awal bulan ini, Hamas dan kelompok militan di Gaza meluncurkan hampir 700 roket dan bom mortir ke Israel selatan. Sedangkan Angkatan Udara Israel menyerang ratusan lokasi di Gaza.

IDF sebelumnya dilaporkan sudah mengerahkan baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome di seluruh negeri menjelang dimulainya Kontes Lagu Eurovision.

Pengerahan senjata pertahanan itu juga untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk terkait protes warga Israel pada Hari Nakba, hari di mana para warga Palestina diusir dari tanah dan rumahnya di masa lalu untuk pendirian negara Israel.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3542 seconds (0.1#10.140)