Kereta Jepang Berkercepatan 400 km/Jam Beroperasi 2030

Senin, 13 Mei 2019 - 06:29 WIB
Kereta Jepang Berkercepatan 400 km/Jam Beroperasi 2030
Kereta Jepang Berkercepatan 400 km/Jam Beroperasi 2030
A A A
TOKYO - Jepang akan menguji coba kereta tercepat yang nanti mampu melaju dengan kecepatan 400 km per jam. Tahap awal kereta Shinkansen versi ALFA-X hanya dioperasikan dengan kecepatan 360 km per jam. Itu menjadi kereta paling cepat di dunia. Itu mengalahkan kereta Fuxing China yang melaju 10 km per jam lebih lambat dari ALFA-X, tetapi desain dan kemampuannya sama dengan ALFA-X.

Model kereta itu sangat futuristik dengan 10 gerbong dan hidung lokomotif yang panjang sekitar 72 kaki. Kereta itu diuji coba di jaringan rel kereta antara Sendai dan Aomori dengan jarak 280 km. Uji coba itu dilaksanakan pada malam hari di mana jaringan kereta relatif sepi. Nanti ALFA-X akan diuji coba selama dua kali dalam satu pekan. ALFA-X memiliki bentuk berwarna perak dan uji coba akan dilaksanakan pada Jumat pekan ini.

“Kita akan meningkatkan bukan hanya kecepatan, bukan hanya keselamatan dan kenyamanan,” ucap Ichiro Ogawa, kepala pusat pengembangan dan penelitian JREast, kepada harian Mainichi. ALFA-X menandai tahapan baru pengembangan Shinkansen. Itu akan menjadi kereta paling cepat di masa depan.

Desain kereta itu sangat aerodinamis untuk meminimalisasi tekanan ketika melalui terowongan. Selain itu, bentuk kereta tersebut juga untuk mengurangi dampak buruk terpaan salju ketika musim dingin. Kelebihan lain kereta itu adalah getaran yang sangat minim atau hampir tidak ada.

Teknologi canggih juga menjadikan kereta tersebut tidak menimbulkan polusi yang berbahaya bagi lingkungan. Kereta itu memanfaatkan internet of things, big data, kecerdasan buatan, dan teknologi lainnya untuk menyesuaikan dengan perkembangan. ALFA-X juga menggunakan rem udara di atas dan menggunakan piringan magnetik di dekat rel kereta api untuk pengereman. Itu menjadi fitur tambahan selain rem konvensional.

Untuk suspensi, kereta itu menggunakan suspensi udara dengan bentuk kurva. Itu akan menjadikan penumpang merasa lebih nyaman. Sebagai tambahan, kereta itu juga memiliki sensor gerak supercanggih, sensor temperatur, dan banyak sensor lainnya. “Pengembangan Shinkansen generasi berikutnya berdasarkan konsep kunci performa superior, kenyamanan tingkat tinggi, lingkungan yang mendukung, dan pemeliharaan yang inovatif,” ungkap East Japan Railway Co (JR East) dalam keterangan resminya.

Karena Jepang sering mengalami gempa bumi, kereta ALFA-X juga didesain agar tidak anjlok dari rel saat gempa bumi terjadi. Ketika gempa bumi, kebanyakan kereta akan mengalami anjlok karena rel kereta api yang rusak. Kereta yang diproduksi Hitachi dan Kawasaki Heavy Industries itu diumumkan pada 4 Juli 2017 di mana JR East secara resmi mengumumkan rencana produksi 10 kereta ALFA-X.

Sistem listrik yang digunakan adalah 25 kV AC, 50 Hz dengan model pelistrikan overhead catenary. Kereta tersebut lebih cepat dibandingkan dengan kereta yang ada di Inggris, hanya 65 mil per jam. Sedangkan Eurostar hanya memiliki kecepatan maksimal 186 mil per jam. Jepang pertama kali mengungkapkan kereta supercepat Shinkansen ke dunia pada Olimpiade Tokyo 1964.

Kereta tersebut menjadi simbol pemulihan ekonomi Jepang setelah Perang Dunia II. Kemudian, Australia akan menggelontorkan dana 1 miliar dolar Australia untuk membeli tanah antara Melbourne, Canberra, Sydney, dan Brisbane untuk pengembangan kereta cepat di masa depan.

Investasi pembangunan rel sepanjang 1.750 km itu ditujukan untuk pengembangan kereta peluru dengan total anggaran bisa mencapai 114 miliar dolar Australia. Pemerintah Australia sebenarnya sudah sejak lama ingin mengembangkan kereta supercepat di dekat perairan sejak 1980-an. Namun, sejak awal proyek tersebut selalu terkendala dana investasi yang sangat besar.

Bersaing dengan Maglev


Jepang dan negara lain terus berinvestasi untuk mengembangkan teknologi kereta supercepat. Saat ini kereta tercepat di dunia adalah Maglev dengan teknologi elivitasi. JR Central mengumumkan kereta maglev Chuo Shinkansen akan beroperasi dari Tokyo ke Nagoya pada 2027. Perjalanan tersebut akan ditempuh selama 40 menit. Kereta itu menggunakan teknologi levitasi magnetik dan tidak mengandalkan roda dan rel kereta.

Kereta maglev atau magnetic levitation generasi baru tanpa masinis akan hadir di China pada awal 2020. Kereta itu tidak memiliki kecepatan super, tetapi didesain berkecepatan sedang sekitar 200 km per jam. Itu menunjukkan China tidak hanya mengembangkan kereta cepat, tetapi fokus memproduksi kereta masa depan.

Meskipun berkecepatan sedang, kereta maglev masih menjadi pusat perhatian. Padahal kereta maglev mampu melaju dengan kecepatan 600 km per jam karena melaju 10 cm di atas rel kereta api. Kereta maglev tersebut dikembangkan di China oleh CRRC Zhuzhou Locomotives Co Ltd.

Mereka menjadi perusahaan generasi ketiga yang memproduksi kereta maglev dengan kecepatan sedang. Kereta itu 40 km lebih cepat jam dibandingkan versi 2.0 dan dua kali kecepatan versi 1.0. Jika selesai produksi, itu akan menjadi kereta komersial maglev yang dikembangkan perusahaan China.

CRRC Zhuzhou merupakan unit usaha China Railway Rolling Stock Corporation, salah satu produsen kereta api terbesar di dunia. “Teknologi baru yang digunakan menjadikan kereta bisa melaju lebih cepat dan memiliki tenaga besar,” kata Chairman CRRC Zhuzhou Locomotive Co Ltd Zhou Qinghe, dilansir Xinhua. Kereta maglev terbaru akan dilengkapi dengan teknologi yang menjamin keselamatan dan berjalan otonom atau tanpa mengandalkan masinis.

Di bandingkan dengan kereta tradisional, kereta maglev lebih aman dan lebih tenang dibandingkan vacuum cleaner. Kereta maglev medium 3.0 akan menawarkan kapasitas lebih baik, akselerasi kecepatan yang lebih tinggi, dan kemampuan mendaki yang lebih baik. Kereta tersebut juga mampu melaju di perbukitan setinggi gedung empat lantai.

Akselerasi kecepatan kereta jauh lebih baik dibandingkan kereta konvensional. Sistem maglev menjadikan perjalanan lebih nyaman. Kecepatan kereta saat ini hanya dibatasi sekitar 400 km per jam karena resistensi udara. Desain kereta ke depan mendukung kereta memiliki kecepatan lebih baik di masa depan.

China sudah memiliki kereta maglev, yakni Shanghai Maglev Train, yang merupakan kereta maglev yang beroperasi di Shanghai. Kereta itu bernama Shanghai Putong Airport yang dibuka pada 2020. Itu menjadi kereta maglev ketiga dalam sejarah setelah Birmingham Maglev di Inggris dan M-Bahn di Jerman. Itu menjadi kereta maglev dengan kecepatan paling tinggi dan kereta listrik berkecepatan tertinggi di dunia.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3751 seconds (0.1#10.140)