Giliran Kapal Induk AS Penggertak Iran Tiba di Timur Tengah

Jum'at, 10 Mei 2019 - 08:16 WIB
Giliran Kapal Induk AS Penggertak Iran Tiba di Timur Tengah
Giliran Kapal Induk AS Penggertak Iran Tiba di Timur Tengah
A A A
WASHINGTON - Kapal induk USS Abraham Lincoln telah tiba di wilayah operasi Armada Kelima Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, hari Kamis. Kapal penggertak Iran ini menyusul pesawat pengebom (bomber) strategis B-52 yang telah tiba lebih dulu pada hari Rabu.

Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Rebecca Rebarich, kepada Sputnik mengonfirmasi kedatangan kapal induk pembawa jet-jet tempur tersebut.

"Kapal induk USS Abraham Lincoln juga telah tiba di wilayah operasi Armada ke-5 AS," kata Rebarich, yang dilansir Jumat (10/5/2019). (Baca: Bomber B-52 AS Penggertak Iran Sudah Tiba di Timur Tengah )

Pada hari Minggu, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan Amerika Serikat mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln dan satuan tugas pengebom ke dekat Iran, atau tepatnya ke wilayah Komando Pusat (CENTCOM) AS.

Bolton mengatakan langkah itu adalah pesan yang jelas dan tidak salah untuk Iran bahwa setiap serangan terhadap AS dan sekutunya akan bertemu dengan kekuatan yang tak ada henti-hentinya.

Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa Washington siap untuk menyerang balik dengan keras dan tegas terhadap setiap serangan yang dilakukan Iran dan proksinya.

"Rezim di Teheran harus memahami bahwa setiap serangan oleh mereka atau proksinya atas identitas apa pun terhadap kepentingan atau warga AS akan dijawab dengan respons AS yang cepat dan tegas," kata Pompeo.

Teheran sendiri telah mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan beberapa komitmennya dari perjanjian nuklir 2015 yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Teheran memberi waktu 60 hari kepada pihak lain yang terlibat dalam perjanjian itu untuk memastikan kepentingan Iran dilindungi. Jika tidak, negara para Mullah itu akan melanjutkan pengayaan uranium pada tingkat yang lebih tinggi.

Iran menangguhkan beberapa kewajibannya dalam JCPOA dengan alasan AS melanggar perjanjian dengan menjatuhkan sanksi baru. Alasan lainnya karena penandatangan perjanjian seperti Jerman, Prancis, Inggris, China dan Rusia telah gagal menyelesaikan situasi dengan memadai.

Teheran sebelumnya telah meremehkan pengumuman Bolton soal pengerahan Kelompok Tempur Kapal Induk dan pesawat-pesawat pengebom AS ke dekat wilayah Iran. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Keyvan Khosravi mengatakan pengumuman Bolton seperti pertunjukan kedaluwarsa.

"Pernyataan Bolton adalah penggunaan pertunjukan kedaluwarsa untuk perang psikologis," kata Khosravi. Khosravi mengatakan bahwa angkatan bersenjata Iran telah mengamati kapal induk yang memasuki Laut Mediterania 21 hari yang lalu.

"Bolton kurang memiliki pemahaman militer dan keamanan dan pernyataannya sebagian besar dimaksudkan untuk menarik perhatian pada dirinya sendiri," ujar Khosravi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5187 seconds (0.1#10.140)