Rusia-Korut Teken Pakta Saling Bantu Jika Diserang, China Bungkam

Minggu, 23 Juni 2024 - 14:19 WIB
loading...
Rusia-Korut Teken Pakta...
Rusia dan Korea Utara teken pakta saling bantu jika diserang, China memilih bungkam. Foto/Kristina Kormilitsyna/Sputnik/Kremlin Pool Photo via AP
A A A
BEIJING - China enggan berkomentar atas langkah Rusia dan Korea Utara (Korut) yang meneken pakta pertahanan bersama yang mencakup klausul perjanjian saling bantu jika salah satu dari mereka diserang.

Klausul perjanjian pakta pertahanan bersama yang telah diteken Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korut Kim Jong-un beberapa hari lalu sejatinya mirip dengan Pasal 5 Perjanjian NATO.

“Kerja sama antara Rusia dan DPRK adalah urusan antara dua negara berdaulat. Kami tidak memiliki informasi mengenai masalah yang relevan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, merujuk pada Korea Utara dengan singkatan nama resminya, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).



Para pakar mengatakan para pemimpin China kemungkinan besar khawatir atas potensi hilangnya pengaruh terhadap Korea Utara Kim Jong-un dan Putin menandatangani perjanjian tersebut, dan bagaimana hal itu dapat meningkatkan ketidakstabilan di Semenanjung Korea.

Namun Beijing mungkin juga kesulitan untuk memberikan tanggapan karena tujuannya yang bertentangan: menjaga perdamaian di Korea sambil melawan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya di panggung global.

“Respons China sangat lemah,” kata Victor Cha, wakil presiden senior untuk Asia dan Korea di Center for Strategic and International Studies (CSIS), seraya menambahkan bahwa hal ini bisa menjadi tanda bahwa Beijing belum tahu apa yang harus dilakukan.

“Setiap pilihan adalah pilihan yang buruk,” katanya. "Anda tidak dapat mengambil keputusan karena adanya persaingan pandangan yang sangat kuat, atau Anda tidak mampu mengambil keputusan karena Anda tidak tahu cara mengevaluasi situasi."

Beberapa orang di Beijing mungkin menyambut kemitraan Rusia-Korea Utara sebagai cara untuk melawan dominasi Amerika dalam urusan dunia, namun Cha mengatakan, ”Ada juga banyak ketidaknyamanan di China, yang tidak ingin kehilangan pengaruhnya atas negara tetangganya.”

Namun China tidak mengungkapkan kekhawatiran ini secara terbuka. “Mereka tidak ingin mendorong Kim Jong-un lebih jauh ke dalam pelukan Vladimir Putin,” kata Cha.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Krimea Masuk Wilayah...
Krimea Masuk Wilayah Ukraina atau Rusia? Sejarah Panjang Sejak Era Ottoman hingga Kini
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Menteri Radikal Israel...
Menteri Radikal Israel Ancam Gulingkan Netanyahu jika Tak Rebut Gaza
Rekomendasi
Kisah Pertempuran Raja...
Kisah Pertempuran Raja Mataram dengan Adiknya Sendiri
Lawan Tarif Trump, Kemendag...
Lawan Tarif Trump, Kemendag Siapkan 21 Perjanjian Dagang Baru dengan Berbagai Negara
5 Cara Ampuh Mengatasi...
5 Cara Ampuh Mengatasi Radang Amandel Tanpa Operasi, Aman dan Alami
Berita Terkini
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
19 menit yang lalu
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
1 jam yang lalu
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
1 jam yang lalu
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
8 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
10 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
11 jam yang lalu
Infografis
Selama Gencatan Senjata...
Selama Gencatan Senjata Paskah, Rusia Diserang Ukraina 1.300 Kali
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved